JAKARTA – Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengaku tak sabar menyambut penyelenggaraan event Urban 20 mengingat Jabar ditugaskan oleh Kementerian Dalam Negeri sebagai Co-Chair Outreach Groups U-20 Presidensi G-20 Indonesia Tahun 2022 bersama DKI Jakarta.
Hal ini dikatakan Ridwan Kamil dalam acara Bincang Urban 20: Isu Perkotaan pada Presidensi G-20 Indonesia di Jakarta Internasional Stadium, Kota Jakarta, Rabu (16/2/2022).
“Walau ini berat, tapi juga sangat semangat karena 20 tahun sekali sebuah negara mendapatkan kesempatan menjadi penyelenggara event Urban 20 Presidensi G-20,” kata Ridwan Kamil.
Baca Juga:Bahas Isu Strategis, Disperkim Jabar Tampung Usulan Program Prioritas 27 Kabupaten/KotaPemerintah Buka Pendaftaraan Kartu Prakerja Gelombang 23, Begini Caranya
Untuk event U-20, Ridwan Kamil menyiapkan Kota Bogor dan Bandung sebagai tuan rumah. Untuk Kota Bandung telah disiapkan _venue_ untuk beberapa seminar sebelum dilanjutkan ke City Summit di Jakarta.
“Kami di U-20 akan membantu Jakarta kurang lebih lima sampai enam kegiatan. Ada tiga kegiatan seminar, talkshow dalam bentuk penajaman digelar di hotel-hotel di Bandung menuju _major summit_ di Jakarta,” jelas pria yang kerap disapa Kang Emil.
Setelah City Summit, para peserta akan dibawa _refreshing_ ke Kebun Raya Bogor. Harapannya, para delegasi bisa bugar kembali sebelum menuju acara puncak Presidensi G-20 di Bali.
“Usai €major summit_, nanti ada _major retreat_ setelah pembahasan kan butuh rileks di Kebun Raya Bogor. Katanya kalau orang dekat pohon besar stresnya turun karena adrenalin turun,” ujar Kang Emil.
“Jadi pulang dari sini mereka akan _fresh_ menuju Bali karena puncak acara di Bali. Penugasan dari G-20, Provinsi Jawa Barat untuk menunjang, termasuk isu-isu yang dibahas di Jakarta,” tuturnya.
Kang Emil juga menanti pemikiran para ahli dari negara-negara anggota G-20 tentang perkotaan. Hasil dari pembicaraan dan pemikiran ini akan diterapkan di kota-kota di Jabar dikolaborasikan dengan kearifan lokal.
Apalagi isu yang diangkat juga sangat relevan dengan permasalahan dan tantangan perkotaan saat ini. Pertama adalah terkait dengan isu kesehatan efek pandemi COVID-19, kemudian terkait dengan energi baru terbarukan, dan digitalisasi.