KOTA BANDUNG – Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil merotasi sejumlah pejabat pimpinan tinggi pratama di lingkungan Pemda Provinsi Jawa Barat. Rotasi tersebut berdasarkan evaluasi yang dibangun oleh sistem meritrokasi.
Pelantikan dan pengambilan sumpah jabatan pimpinan tinggi pratama bersama 16 orang jabatan fungsional dan sembilan administrator, langsung dilakukan digelar secara hybrid di Aula Barat Gedung Sate Bandung, Jumat (11/2/2022).
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil dalam amanatnya menyampaikan bahwa rotasi/mutasi di lingkungan Pemda Prov Jabar bersifat reguler yang dihasilkan melalui sistem merit dan dapat dipertanggungjawabkan.
Baca Juga:Resmikan Pasar Pulung Kencana Kabupaten Tulang Bawang, Menko Airlangga Serahkan Kredit Usaha RakyatIndonesia Miliki Kekayaan Biota Laut, Menko Airlangga Hartarto: Olahan Ikan Asin Bisa Bangkitkan Perekonomian Lokal
“Jadi semua yang dilantik berdasarkan evaluasi yang sudah kita bangun sebagai sistem merit terbaik di Indonesia, pasti sangat bisa dipertanggungjawabkan,” ujarnya.
Para pejabat pimpinan tinggi pratama yang dirotasi di antaranya Asep Sukmana (Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga), Benny Bachtiar (Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan), Ika Mardiah (Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika), Sumasna (Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah).
Kemudian Iendra Sofyan (Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan), Teppy Wawan Dharmawan (Kepala Biro Hukum dan HAM), Tulus Arifan (Kepala Biro Umum), Nining Yuliastiani (Kepala Biro Pengadaan Barang dan Jasa), Lusi Lesminingwati (Kepala Biro Badan Usaha Milik Daerah, Investasi dan Administrasi Pembangunan).
Pejabat lain Teten Ali Mulku Engkun sebagai Kepala Biro Organisasi, Ai Saadiyah Dwidaningsih (Kepala Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral), Ferry Sofwan Arief (Asisten Administrasi Umum), Siska Gefrianti (Staf Ahli Gubernur Bidang Kemasyarakatan dan SDM), Engkus Sutisna (Staf Ahli Gubernur Bidang Pemerintahan, Hukum dan Politik), dan Djarot (Widyaswara Ahli Utama).
Gubernur meminta kepada mereka yang dilantik untuk langsung bekerja tanpa adaptasi lama. Khususnya membantu menuntaskan janji politik dan RPJMD dalam dua tahun sisa masa jabatan politiknya.
“Kami tinggal dua tahun lagi dalam memimpin secara politik maka semua janji politik dan RPJMD harus segera dimaksimalkan melalui kinerja yang dipantau oleh instruksi khusus pimpinan,” katanya.
Tak bosan, Kang Emil pun kembali mengingkatkan tiga benteng yang harus dimiliki ASN Jabar. Yakni integritas, melayani masyarakat sepenuh hati, dan profesionalisme.