BANJAR – Menekan perilaku penyimpangan atau kenakalan remaja, Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kabid P2P Dinkes Kota Banjar melaksanakan penyuluhan ke pelajar kelas X SMAN 1 Banjar, Kamis (10/02/2022).
Kabid P2P Dinkes Kota Banjar dr Ika Rika Rohantika mengatakan dalam penyuluhan ini pihaknya lebih mengedepankan melakukan komunikasi dua arah, agar mudah dicerna oleh siswa.
“Ini dilakukan karena sejak pandemi Covid-19, pembelajaran dilakukan secara daring. Bentuk penyimpangan atau kenakalan saat ini bukan lain yang nampak (terlihat),” kata Kabid P2P Dinkes Kota Banjar kepada wartawan.
Baca Juga:Ridwan Kamil: Silahkan PTM Dan Ambil Sesuai Keputusan SituasiMenko Airlangga: World Bank Mempunyai Unit Khusus Penanganan Kemiskinan Ekstrem Dunia
Pihaknya melakukan komunikasi dua arah dengan pendekatan dan interaksi penuh kehati-hatian. Terlebih hal-hal yang masih dianggap tabu (pendidikan seks) di masyarakat.
Padahal hal itu sangat penting diberikan kepada anak-anak usia remaja. Di usia mereka sangat rentan terpengaruh, terlebih melihat langsung di medsos tanpa diketahui orang tua.
“Perilaku penyimpangan atau kenakalan remaja sekarang ini seperti hubungan bebas yang mudah diakses di internet melalui medsos,” tegasnya
Hal ini tentu harus ada pendekatan, salah satunya kesehatan. Dampak jika seorang remaja melakukan hubungan bebas (seks) akan beresiko.
Terhadap kesehatan, yakni mudah terserang penyakit kelamin. Sehingga akan mempengaruhi masa depannya.
“Kenakalan remaja dulu dengan sekarang berbeda. Dulu mah seperti tawuran, kalau kini melihat tayangan negatif yang belum waktunya,” tuturnya.
Dikhawatirkan jika remaja saat ini terbiasa melihat tayangan negatif, sangat berbahaya. Apalagi sampai dikamar sendiri, dengan bebas melihat hal atau tayangan negatif.
Peran orang tua sangat penting dalam membatasi aktivitas putra putrinya, terlebih merusak masa depan mereka. (anto sugiarto/radartasik.com)