JAKARTA – Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Dudung Abdurachman, belakangan ini terus jadi sorotan publik.
Usai ucapan KSAD Jenderal Dudung soal “Tuhan Bukan Orang Arab” jadi perbincangan hangat, kini Jenderal Dudung kembali menyinggung Habib Rizieq dan Bahar Smith.
Menurut KSAD Dudung, seharusnya kedua sosok itu tidak perlu berbicara macam-macam dan harusnya cukup menjalankan ibadahnya saja dengan fokus.
Baca Juga:Ayah dan Anak Lakukan Pembacokan, Telinga Kiri Korban Putus !Diduga Lalai Mematikan Tungku Saat Memasak, Rumah Warga Tanjungsukur Dilalap Si Jago Merah
Dudung juga sangat menyayangkan, harusnya kedua ulama itu tidak mengata-ngatai orang lain dan fokus pada tugasnya sebagai ulama.
Tak hanya itu, ia juga sempat mengingatkan agar masyarakat mempunyai hati, ucapan, dan pikiran yang bersih.
Lanjut Dudung, menurutnya jika seseorang berbuat baik kepada orang lain, maka akan mendapatkan balasan yang serupa nantinya.
Terkait ucapannya itu, Humas Partai Ummat, Mustofa Nahrawardaya bereaksi di akun Twitter pribadinya, @TofaTofa_id, pada 8 Februari 2022.
“Negeri Demokrasi. Ternyata mengerikan” ujarnya.
Terkait unggahan tersebut, banyak warganet lainnya yang turut menyinggung soal ucapan Dudung tersebut.
“Semoga Allah SWT melindungi para ulama dan habib dan menghancurkan yang batjil” @SyaifuddinPard1
“Sok keras itu dudung Baliho Suka nya main ancam2 giliran disuruh ke Papua jadi meong” @AskariAsytar
Baca Juga:Kajari Garut: Belum Ada Penyitaan Aset Kasus Korupsi2 Desa di Kecamatan Samarang Usulkan Pemekaran
“Klo ngata2in org bhkan ngata2in tokoh yg dituakan/ pmrintah dg isi kebon binatang tidak mengerikan ya… ato mngkin itu dianggap snndung irama padang pasir yg mndayu….” @Muzayyi46694616
Dudung Abdurachman memang kerap disindir sebagai Jenderal Baliho.
Sindiran itu terkait sikap dirinya yang tegas menurunkan baliho Habib Rizieq Shiihab.
Sementara untuk operasi terhadap teroris KKB Papua, Dudung dianggap lembek.
Menanggap itu, Dudung buka suara. Mantan Panglima Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Pangkostrad) ini mengatakan bahwa persoalan teroris KKB Papua bukan wewenangnya.
“Ada meme di medsos, ‘Dudung ini nggak berani’. Kemarin berani nyabutin baliho berani, sekarang ke Papua nggak berani, (padahal) karena saya memang nggak ada kewenangan,” ujar Dudung di Markas Besar AD, Jakarta Pusat, pada Senin, 7 Februari 2022 kemarin.
Dudung mengatakan, dirinya selaku KSAD tidak punya wewenang untuk menentukan langkah baik taktis maupun strategis, serta konsep operasi yang akan dikembangkan di Papua.