TASIKMALAYA – Pedagang pasar tradisional di Kota Tasikmalaya kesusahan mencari minyak goreng curah yang kini menjadi langka. Hal itu diungkapkan oleh Pedagang Pasar Cikurubuk Ade (50) kepada Radar, Senin (7/2/2022).
Kata Ade, semenjak harga penjualan minyak goreng curah turun dari Rp 17.900 per kilogram (/kg) menjadi Rp 13.000/kg terjadi kelangkaan. Itu terjadi semenjak Jumat-Sabtu (4-5/2/2022).
“Dua hari ke belakang sudah turun menjadi Rp 13.000/kg. Tetapi menimbulkan kelangkaan minyak goreng curah, karena biasanya saya mendapatkan 20 drum menjadi 5 drum,” katanya.
Baca Juga:KSAD Dudung Singgung HRS dan Bahar Smith , Humas Partai Ummat: Negeri Demokrasi Ternyata mengerikan!Ayah dan Anak Lakukan Pembacokan, Telinga Kiri Korban Putus !
Bahkan, pada Senin (7/2/2022) ia tidak menjual minyak goreng curah, karena tidak ada barang. “Hari ini kosong sama sekali, sehingga tidak menyuplai minyak goreng curah kepada para pedagang pasar lainnya,” ujarnya.
Dengan kejadian ini, ia pun menyesalkan pemerintah, karena membuat masyarakat tambah kebingungan. Padahal mereka yang membutuhkan minyak goreng curah adalah pedagang yang setiap harinya berjualan.
“Kasihan mereka yang dagang gorengan. Waktunya terbuang untuk keliling membeli minyak goreng curah,” katanya.
Dengan kejadian tersebut, menurutnya lebih baik harga normal, barang ada. Daripada barang murah tapi dibatasi membuat masyarakat tambah repot.
Senada, Pedagang Tradisional Pasar Cikurubuk Aam (48) menginginkan minyak goreng curah kembali mudah didapatkan. Daripada harga murah tetapi membuat ia mencarinya dan dijatah 50/kg perhari.
“Minyak goreng curah lagi susah, karena harga murah Rp 15.250/kg. Sehingga saya lebih memilih menjual harga kemarin (Rp18.500/kg, Red) asal barangnya mudah didapatkan,” katanya.
Kabid Pengembangan dan Pengendalian Perdagangan Hendro Haryoko mengakui, memang stok minyak goreng curah sedang langka di pasaran. Ia pun belum mengetahui secara mendalam apa penyebabnya.
Baca Juga:Diduga Lalai Mematikan Tungku Saat Memasak, Rumah Warga Tanjungsukur Dilalap Si Jago MerahKajari Garut: Belum Ada Penyitaan Aset Kasus Korupsi
Kemungkinan pemerintah pusat sedang ada penyesuaian harga dalam proses eceran Rp 11.500/kg. Dampaknya di lapangan pasokan berkurang, karena distributor khawatir harganya turun.
“Kelangkaan minyak goreng curah, mungkin distributornya menunggu adanya proses subsidi dari pemerintah. Sehingga menahan untuk membeli harga minyak goreng curah murah,” ujarnya. Untuk itu, ia meminta masyarakat dan pedagang untuk lebih bersabar, karena arah atau kebijakan tetap berproses. Dengan begitu dapat terealisasi harga eceran Rp 11.500/kg. (riz/radartasik)