Kopi adalah salah satu tanaman komersial terbesar di dunia, dan mata pencaharian banyak petani kecil dapat terganggu kecuali langkah-langkah proaktif diambil untuk beradaptasi dengan perubahan pola iklim, kata para peneliti.
Starbucks telah mulai mendistribusikan tanaman kopi tahan iklim kepada petani, CNN melaporkan.
“Kopi Anda berisiko,” kata Grüter kepada Time.
“Saya tidak akan mengatakan mungkin tidak ada kopi lagi, tetapi beradaptasi dengan perubahan kondisi akan diperlukan.”
Baca Juga:Video Panas Diduga Mahasiswi Bali, Ada Adegan Perempuan MenangisMenteri Perdagangan: Besok Per 1 Februari Harga Eceran Minyak Goreng Rp 11.500 Per Liter
Lebih banyak orang Amerika minum kopi selama satu hari terakhir daripada minuman lain, termasuk air keran. Demikian menurut National Coffee Association, sebuah kelompok riset dan lobi pasar.
Sementara kenaikan suhu dapat mengecilkan area yang cocok untuk penanaman kopi. Hal itu dapat meningkatkan pertanian kacang mete dan alpukat, tanaman yang tumbuh subur di iklim yang hangat, kata para peneliti. (sep/radartasik)