SUBANG-Selama kurang lebih dua pekan ini, kasus Covid 19 di Subang kembali melonjak naik. Bupati Subang, H Ruhimat menegaskan, jika melihat tren kenaikan kasus tersebut, maka harus disiapkan tempat isolasi terpusat.
“Paling tidak kita sudah siap, untuk mengantisipasi jika terjadi ledakan kasus baru Covid-19 di Subang,” kata Bupati Subang Ruhimat, Sabtu (29/1).
Wisma Haji menjadi pilihannya untuk dijadikan tempat isolasi terpusat jika ada ledakan kasus kembali. Selain Wisma Haji, Bupati Subang Ruhimat mengintruksikan seluruh Camat dan Kepala Puskesmas, untuk bergerak cepat dalam menangani setiap adanya kasus baru.
Baca Juga:3 Remaja di Tegal Dikeroyok Geng Motor, Diduga Salah Sasaran2 Pejabat Cianjur Positif Covid-19
“Yang saya tekankan kepada para Camat, dan Kepala Puskesmas untuk siaga, untuk mengantisipasi adanya ledakan kasus baru. Termasuk mengedukasi masyarakat, terkait protokol kesehatan,” tambahnya.
Terkait dengan kasus Covid-19 varian baru omicron, yang saat ini sudah masuk ke Indonesia. Ruhimat juga mendapat undangan dari Gubernur Jawa Barat Ke Gedung Sate Hari ini, terkait penanggulangan dan penanganan covid-19 ini.
“Saya juga hari ini mendapat undangan rapat di Gedung Sate Bandung, terkait membahas penanggulangan dan penanganan kasus baru Covid-19 yang kembali meningkat,” terangnya.
Lebih lanjut Ruhimat juga meminta kepada masyarakat Subang, untuk tidak terlalu jumawa, dengan kondisi Subang sebelumnya zero Covid-19, yang terjadi hampir dua bulan kebelakang. Sehingga masyarakat lalai terhadap protokol kesehatan (prokes), yang akhirnya banyak masyarakat Subang yang kembali tertular Covid-19.
BACA JUA: 2 Pejabat Cianjur Positif Covid-19
“Selama dua pekan terakhir, kasus baru Covid-19 itu sudah mencapai 50 an kasus. Karena masyarakat kita sudah mulai lalai akan pentingnya ptokes, yang menjadi salah satu upaya perlindungan diri dari Covid-19. Selain itu, capaian vaksinasi dosis pertama, kedua dan ketiga Subang masih rendah. Wabil khusus, capaian vaksinasi dosis dua umum, yang masih 43 persen, dan dosis kedua lansia, serta dosis pertama anak 6-11 tahun yang masih memenuhi target 100 persen,” pungkas Ruhimat.(idr/vry/Pasundan Ekspres)