Pemerintah terus berupaya untuk mendukung UMKM nasional melalui kebijakan KUR tahun 2022. “Tahun 2022 ini, Pemerintah kembali meningkatkan plafon KUR menjadi Rp373,17 triliun dan memperpanjang tambahan subsidi bunga KUR 3% sehingga suku bunga KUR 3% berlanjut hingga akhir Juni 2022,” ujar Menko Airlangga.
Menutup sambutannya, Menko Airlangga menekankan pentingnya peran stakeholder dalam mengembangkan UMKM. Akademisi maupun pembuat kebijakan diharapkan dapat bersama-sama melakukan monitoring dan evaluasi atas berbagai kebijakan yang diupayakan Pemerintah untuk membangun ekosistem UMKM yang lebih baik.
Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Makro dan Keuangan Iskandar Simorangkir, dalam pengantar diskusi menjelaskan optimisme Menko Airlangga dalam mengembangkan UMKM. “Buku Pembiayaan UMKM ini merupakan rangkuman dari ide-ide Bapak Menko Airlangga dalam rangka mendukung pengembangan UMKM. Untuk mendorong ekonomi Indonesia menjadi negara maju, salah satunya dapat diupayakan melalui pengembangan sektor UMKM,” ungkap Deputi Iskandar.
Baca Juga:Mantan Guru Honorer yang Bakar Sekolah Akhirnya DibebaskanAjak UKM Bangkit dari Pandemi, Alfamart dan Nestlé Gelar Festival UKM Sabang-Merauke
Melalui buku Pembiayaan UMKM tersebut, akademisi dan pembuat kebijakan dapat memperoleh pemahaman untuk mengoptimalkan peranan UMKM dalam perekonomian nasional serta diharapkan dapat memperkuat sinergi dan koordinasi stakeholder dalam mendukung UMKM dan mempercepat momentum pemulihan ekonomi.
Forum diskusi dalam kegiatan tersebut juga menekankan pentingnya peningkatan kolaborasi untuk mendorong peningkatan kredit UMKM antara Pemerintah, penyalur KUR, penjamin KUR, dan akademisi. Akses pembiayaan bagi kegiatan kewirausahaan mahasiswa juga terus didorong, diantaranya melalui program KUR Goes to Campus yang diselenggarakan oleh Kemenko Perekonomian.
Sebagai aksi nyata dukungan program pembiayaan UMKM, dalam acara tersebut juga dilakukan penyaluran KUR secara simbolis kepada debitur KUR dari BRI, Bank Mandiri, BNI, dan Bank Sulselbar dengan nilai Rp1,59 miliar kepada pelaku usaha di perdagangan kue dan roti, perdagangan barang campuran, pertanian, peternakan, jasa kreasi mahar dan seserahan, makeup artist dan perdagangan makanan, penyediaan akomodasi, serta industri pengolahan penggilingan kopi.
Dalam acara kajian buku tersebut hadir secara luring maupun daring akademisi dari Universitas dan Perguruan Tinggi di Wilayah Makassar, Kementerian/Lembaga, Perbankan Penyalur KUR, Perusahaan Penjamin KUR, Mahasiswa, dan masyarakat umum. (d1/map/fsr)