CIAMIS – Wakil Kepala SMAN 1 Ciamis Bidang Hubungan Masyarakat (Humas) Supyan Iskandar mengatakan, setelah adanya insiden perpeloncoan terhadap anggota pramuka, pihaknya langsung melakukan rapat.
Dalam rapat tersebut pada intinya setiap ekstrakurikuler (ekskul) harus diperketat. Diminta kepada para pembina ekskul SMAN 1 Ciamis untuk lebih mengawasi kegiatan siswa binaannya. Sehingga tidak terjadi lagi kasus perpeloncoan seperti pada anggota pramuka ini.
“Kami sudah tekankan, untuk setiap kegiatan ekstrakurikuler mutlak dan harus ada izin dari sekolah. Sehingga pihak sekolah bisa mewaspadai hal-hal yang tidak diinginkan,” ujar Wakasek SMAN 1 Ciamis, Supyan.
Baca Juga:Ketua Forum Pemerhati Desa Prihatin dengan Banyaknya Kades Tersandung Hukum di GarutWabup Garut Nilai TV Digital Banyak Kelebihannya
Bahkan, kata dia, untuk ekstrakurikuler Pramuka di SMAN 1 Ciamis saat ini masih dimoratorium atau dibekukan setelah adanya insiden tersebut. Maka, selama masa moratorium itu para pembina diwajibkan untuk membuat standar operasional prosedur (SOP) yang mencerminkan nilai-nilai yang dijunjung SMAN 1 Ciamis.
“Hal itu dilakukan tentunya agar image Pramuka SMAN 1 Ciamis seperti kemarin-kemarin (baik), pada dasarnya kami ingin semua kegiatan ekskul itu bisa terpantau dan ada izinnya,” tegasnya.
Lanjut dia, kegiatan pramuka bisa kembali dilakukan atau belum nanti melihat Maret 2022. “Memang pada awalnya kan moratorium enam bulan, tapi kalau terlalu lama anak yang justru jadi korban karena tak ada kegiatan. Tentunya kami khawatirkan itu nanti malah mencari kegiatan di luar sekolah ujungnya,” paparnya. (isr/radartasik.com)