CIAMIS – Kasus penganiayaan pada Anggota Pramuka yang melibatkan peserta didik SMAN 1 Ciamis akan berujung damai. Hal itu setelah keluarga korban dan terduga pelaku penganiayaan bertemu.
Salah satu keluarga korban (anggota Pramuka), Aa Mamay mengatakan pertemuan dengan keluarga pelaku penganiayaan sudah berlangsung pada Selasa (18/1/2022) siang.
“Yang melakukan penganiayaan ini mengarah kepada tiga orang yakni DA, FI dan JI. Mereka sudah ada itikad baik dan memang mengakui segalanya, akhirnya kami dari keluarga korban memaafkan dan menuju langkah islah terkait permasalahan ini,” kata dia kepada Radar, Rabu (19/1/2022) menjelaskan kasus penganiayaan yang berujung damai itu.
Baca Juga:Pelajar SMA Duel Hingga Meninggal, Gara-gara Dituduh SelingkuhPencuri HP Asal Cirebon Gasak Puluhan HP Jamaah Pengajian di Tegal
Kata dia, para anak yang melakukan penganiayaan ini mengaku tidak bisa tidur ketika banyak pemberitaan media terkait hal tersebut.
“Akhirnya anak-anak tersebut bicara jujur dan mengakui perbuatannya kepada orang tua mereka. Mereka sudah meminta maaf, apalagi mereka juga masih di bawah umur, sehingga mengarah ke perdamaian, apalagi mereka juga korban oleh seniornya waktu dulu,” kata dia, menjelaskan.
Menurut dia, memang saat ini proses hukum sedang berjalan oleh Polres Ciamis. Akan tetapi, hasil pertemuan tersebut semuanya sepakat untuk mengarah kepada perdamaian dalam menyelesaikan kasus ini.
Wakasek Humas SMAN 1 Ciamis Supyan Iskandar membenarkan sudah ada pertemuan antara korban dan pihak yang diduga memukul. Pihaknya bersyukur dari kedua belah pihak telah ada upaya perdamaian dan saling memaafkan.
“Upaya kami pihak sekolah tentunya akan lebih waspada dan dalam pengawasan dan pembinaan kepada anak didiknya, semoga kejadian ini jadi cerminan ke depan dan tidak terulang kembali,” pungkasnya. (isr/radartasik.com)