GARUT – Pernyataan Anggota DPR RI Arteria Dahlan yang mengkritik Kajati menggunakan bahasa Sunda saat rapat kerja terus dibanjiri kecaman. Kini datang dari Guru Bahasa Sunda di Garut, Anisa Chairunissa.
“Saya menyesalkan dengan adanya pernyataan dari salah satu wakil rakyat tersebut. Seperti tidak mencerminkan bhineka tunggal ika,” katanya.
Anisa yang merupakan guru di salah satu SMPN di Garut mengatakan, bahasa daerah merupakan bahasa ibu dan salah satu kekayaan budaya nasional, sehingga wajar jika bahasa daerah diselipkan dalam berbagai kesempatan oleh penggunanya.
Baca Juga:Upin – Ipin Meninggal Tahun 1995 dan 1996Warga Garut Ancam Laporkan Arteria Dahlan
“Saya juga yakin kajati tersebut tidak full memakai bahasa sunda dari pembukaan sampai penutup dalam suatu acara formal. Kalau pun memang menggunakan bahasa sunda full dan tidak dimengerti, bisa dikomunikasikan dengan bahasa dan cara yang lebih santun,” katanya.
Anisa pun mendukung sikap Gubernur Jawa Barat yang meminta agar Arteria Dahlan menyatakan permohonan maaf kepada masyarakat sunda.
“Sepakat dengan pak Gubernur, seharusnya pak Arteria sampailah maaf kepada masyarakat sunda,” katanya.
Sementara itu, Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil menjelaskan, bahasa daerah merupakan kekayaan budaya di Nusantara yang telah dilestarikan sejak dahulu.
Sangat berlebihan jika Arteria Dahlan sampai harus mengusulkan pemecatan kepada pihak yang menggunakan bahasa Sunda dalam rapat.
“Negeri ini sudah lelah dengan pertengkaran. Nusantara ini kaya karena perbedaan, termasuk bahasa,” ujar Ridwan Kamil yang saat ini digadang-gadang sebagai capres di pemilu 2024 itu.
“Jika tidak, nyaman silakan sampaikan keberatan, namun minta pemecatan jabatan menurut saya itu berlebihan. Mari Jaga persatuan,” sambungnya. (cat/Erf)