JAKARTA – Putri Presiden RI ke-4 Abdurrahman Wahid, Alissa Wahid mengatakan, tidak boleh mengambil hak beragama oranga lain, termasuk memaksakan ajaran agama.
Alissa Wahid juga menjelaskan Mengambil hak dan memaksakan ajaran agama, bisa melukai rasa kebangsaan dan nilai-nilai toleransi.
Alissa Wahid merespon soal perusakan sesajen, yang dinilai mencoreng hak kebebasan beribadah, Beragama dan berkeyakinan individu.
Baca Juga:Surplus Neraca Perdagangan Kembali Cetak Rekor Tertinggi dalam 15 Tahun TerakhirBanyak Kepala Desa Tersandung Korupsi, Ini Kata Bupati Bandung
Serta, melukai nilai keberagaman dan toleransi beragama yang telah tumbuh subur di Indonesia.
“Jadi bukan soal sesajen itu haram atau tidak, kita bisa berbeda pendapat soal itu (sesajen),” kata Alissa Wahid.
“Dan ketika ada orang memaksakan ajarannya kepada orang lain di negara ini, nah itu merupakan pelanggaran,” sambugnya, Selasa, 18 Januari 2022.
Ia melihat, ada beberapa hal yang menarik pada insiden perusakan sesajen tersebut.
Yakni, banyaknya kelompok yang mendukung aksi tidak beradab, intoleran hingga perdebatan.
“Kenapa banyak yang mendukung? Karena mereka menganggap sedang menjalankan perintah agama,” ucapnya.
“Tapi dia juga lupa, bahwa menghormati hak orang lain itu termasuk perintah agama juga,” tandasnya.