GARUT – Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Garut Nia Gania Karyana menyambut baik wacana Pemerintah Pusat yang akan memberikan subsidi pada minyak goreng.
Nia Gania menjelaskan bahwa program ini akan sangat diterima dengan baik oleh masyarakat luas yang sedang mengeluh dengan mahalnya minyak goreng.
Namun demikian menurutnya, keseimbangan proses produksi kepala sawit jauh lebih penting selain adanya kebijakan subsidi.
Baca Juga:Sekda Garut: Ada 2 Dinas yang Saat Ini Tidak Ada KepalaHelmi Budiman Prihatin dengan Meningkatnya Kasus Perceraian di Garut
“Alangkah lebih baik, tidak hanya subsidi. Tetapi kesinambungan proses produksi yang diawali dari budidaya kelapa sawit yang harus matang,” kata Nia Gania kemarin.
Hal itu kata Nia karena berdasarkan kabar yang diterimanya, bahwa harga minyak goreng yang semakin tinggi ini diakibatkan oleh produksi kelapa sawit berkurang.
“Akibat kelapa sawit berkukang, lalu proses produksi berkurang, yang mengakibatkan harga minyak goreng menjadi mahal,” katanya.
Kaitan dengan wacana subsidi minyak goreng itu, Nia mengaku belum mendapatkan petunjuk dari pemerintah pusat untuk gambaran teknis dari subsidi minyak goreng ini.
“Apakah subsidi ini di Suplayer, atau di budidaya,” katanya.
Dia berharap subsidi ini segera direalisasikan oleh pemerintah pusat, karena minyak goreng di pasaran sudah sangat membengkak.
Dari pantauan di lapangan, harga minyak goreng di minimarket masih di atas Rp20 ribu per liter. Padahal untuk harga eceran tertinggi yang diterapkan oleh pemerintah adalah Rp11 ribu per liter.(cat)