Mirisnya, mereka membuang jazad kedua korban dari atas jembatan layaknya membuang sampah. “Dibuang ke sungai Serayu dari atas jembatan,” kata Kopda Dwi Atmoko dalam pengakuannya.
Kopda Dwi Atmoko melanjutkan, dalam proses membuang jasad sepasang remaja itu, ia dan Kolonel Priyanto menunggu dari luar mobil, sedangkan Kopda Ahmad Sholeh menyorongkan mayat dari dalam mobil.
Usai membuang jasad sejoli itu, Kolonel Priyanto, meminta mereka untuk tutup mulut. “Kolonel Inf Priyanto mengatakan agar kejadian itu jangan diceritakan kepada siapapun,” ujar Kopda Dwi Atmoko dalam penyidikan.
Baca Juga:SKC Deklarasi Pangeran Kuda Putih sebagai Sultan Keraton Kasepuhan di Masjid At Tin SidombaAngin Puting Beliung Hantam Gebang Kulon
Setelah jadi Dandim Gunungkidul, lulusan Akademi Militer tahun 1994 ini kemudian dipromosikan sebagai Inspektur Utama Umum Inspektorat Kodam IV/Diponegoro pada April 2019, dan pangkatnya pun naik dari letnan kolonel menjadi kolonel, sebelum akhirnya dia ditunjuk sebagai Kasi Intel Korem 133/Nani Wartabone, Gorontalo. (git/zul)