GARUT- Pendistribusian Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) di Desa Wanakerta, Kecamatan Cibatu, Kabupaten Garut, pada Rabu (22/12/21) dipantau oleh aparat desa, Babinsa dan Bhabinkamtibmas.
Sekdes Wanakerta, Zaenal Anwar mengatakan, pemantauan pendistribusian BPNT ini dirasa penting agar menghindari ada sembako yang kualitasnya tak sesuai.
Zaenal Anwar, mengatakan, jumlah penerima BPNT di Wanakerta sebanyak 750 KPM. Dimana ada tiga agen yang ikut mendistribusikan bantuan BPNT kepada 750 KPM itu.
Baca Juga:Dirjen PFM Kemensos Minta Media dan LSM Garut Pantau BPNTAirlangga: Sektor Pertanian, Kehutanan dan Perikanan Selalu Mampu Menunjukkan Resiliensi Dalam Masa Krisis
Selama ini lanjut Zaenal, belum ada KPM yang mengeluh terkait sembako BPNT. Karena selama ini pendistribusian sembako BPNT di Desa Wanakerta cukup selektif.
Bahan makanan seperti kentang, anggur, kacang, telur, daging, buah pir dan beras disortir dulu sebelum didistribusikan. Bahan makanan seperti wortel yang kualitasnya jelek, dipisahkan untuk dibuang.
Sementara itu, pada hari Selasa kemarin, Pemerintah Desa Cibatu, Kecamatan Cibatu, juga memantau pendistribusian BPNT.
Kepala Desa Cibatu, Dadang Sulaeman terjun langsung untuk memastikan bahan sembako yang akan dibagikan berkualitas baik.
Dadang Sulaeman yang juga Korwil APDESI Garut Utara itu mengatakan, dia bersama aparat lainnya melakukan pengecekan ke agen BPNT. Makanan berupa apel, buah pir, kentang, daging ayam, telur dan beres dicek dulu sebelum didistribusikan.
Menurut Dadang, dalam hal ini kepala desa juga ikut merekomendasi pengajuan calon agen BPNT. Sehingga sangat wajar jika Kades harus mengontrol semua agen yang telah diberikan rekomendasi itu.(pap)