GARUT – Sekdes Leuwigoong, Kecamatan Leuwigoong, Kabupaten Garut, Aris Darisman (31) sudah menjalani operasi pasca insiden pembacokan oleh rekan kerjanya.
Aris menjalani operasi di rumah sakit Nurhayati, dan sekarang ini sudah pulang ke rumahnya di Kampung Cidadap, Desa Leuwigoong. Kondisi kesehatannya membaik, sudah bisa berjalan dan ngobrol.
” Luka bacok di bagian kepala sudah dijahit. Luka bacok tangan kanan sudah dioperasi, karena ada tulang yang patah akibat bacokan,” kata Aris Darisman, Senin (20/12/21).
Baca Juga:Helmi Budiman Wakil Bupati Garut Ucapkan Terima Kasih Karena Capaian Vaksinasi Lansia Lebih dari 70 PersenHelmi Budiman Ajak Warga Garut Menanam Pohon
Biaya pengobatan dan biaya operasi, diakui Aris menghabiskan Rp 15 juta. Kebetulan Kartu BPJS tak berlaku untuk biaya operasi. Namun Aris Darisman bersyukur bisa selamat dari tragedi tersebut dan berkumpul kembali dengan keluarganya.
Warga, tokoh masyarakat dan perangkat desa berdatangan menjenguk Aris di rumahnya. Banyak yang mendoakan agar cepat sembuh dan pulih.
Menurut pengakuan Aris Darisman, dia tak memiliki masalah dengan pelaku HE. Beberapa jam sebelum kejadian, korban dan pelaku bahkan sempat berbarengan mengukur lahan untuk pembangunan dana aspirasi.
Namun Aris Darisman sempat membaca status HP pelaku HE. Dalam status itu, HE marah- marah dan mengancam membacok. Namun tak ditujukan marah dan ngancamnya kepada siapa.
Aris Darisman kemudian menghubungi Cecep Sukma di rumahnya di Kampung Jatinunggal. Dia berniat mengingatkan HE. Bila ada masalah dengan orang lain, bisa diselesaikan secara musyawarah. Mendengar saran semacam itu, amarah HE malah memuncak.
Ketika Aris Darisman sedang duduk di teras rumah Cecep Sukma, Sabtu (18/12), datang HE dan menyerang korban menggunakan mandau.
Korban berupaya menghindar, namun pelaku membacok kepala korban beberapa kali. Korban menangkis bacokan menggunakan tangan kanan. Tangan kanan dan kepala menderita luka bacok.
Baca Juga:Timnas Indonesia Bantai Malaysia 4-1Sekdes Leuwigoong Garut Dibacok oleh Kadus
Meski bersimbah darah akibat bacokan, Aris Darisman melarikan diri ke rumahnya.Bila tak melarikan diri, tak menutup kemungkinan dibacok lagi pelaku.
Atas kejadian tersebut, secara pribadi, Aris Darisman memaafkan pelaku pembacokan. Namun proses hukum terus berlangsung.Karena pembacokan merupakan tindak pidana.Terlebih pelaku membawa mandau dari rumahnya dan diduga dalam keadaan mabuk.
Menurut informasi yang berhasil dihimpun Radar, HE semula posisinya sebagai Kadus namun kemudian dirotasi menjadi Kaur Perencanaan.