GARUT – Sesepuh Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Kabupaten Garut mengaku prihatin dengan kondisi partai Ka’bah pasca wafatnya Ketua DPC PPP Garut, Agus Hamdani. Keprihatinan itu disampaikan karena menilai kondisi internal PPP Garut saat ini semakin jauh dari nilai-nilai perjuangan dan budaya organisasi.
“Sangat memprihatinkan melihat situasi dan kondisi internal PPP Garut pasca wafatnya Agus Hamdani yang masih menjabat Ketua DPC PPP Garut. Ada beberapa hal yang saya nilai sangat tak sesuai dengan nilai-nilai perjuangan dan budaya organisasi PPP yang tentu sangat kita sesalkan,” Kata Maksum Zaeladry, pengasuh Pondok Pesantren Musaddadiyah dan juga tokoh PPP, Selasa (14/12/21).
Mantan anggota DPR RI dan pengurus DPW PPP Jawa Barat ini mengungkapkan bahwa keprihatinan juga dirasakan oleh para sesepuh, tokoh, kader senior, hingga fungsional partai lainnya. Keprihatinan itu terjadi karena sejumlah hal, yang salah satunya dalam hal pembentukan pengurus DPC PPP Garut setelah wafatnya Agus Hamdani.
Baca Juga:Komisi I DPRD Garut Tunggu Regulasi Penjelas dari Perpres No 104 Tahun 2021Airlangga: Fraksionasi Plasma Memiliki Potensi Pasar yang Besar
Ia menyebut bahwa proses pemilihan pimpinan DPC PP Garut terindikasi adanya sikap pragmatis, materialistis, dan tidak aspiratif.
“Hal ini dapat memungkinkan terpilihnya pimpinan DPC PPP Garut yang rendah aspek integritas dan elektabilitas serta tidak jelas riwayat perjuangan dan nasab politiknya,” sebutnya.
Selain itu, ia juga menyampaikan keprihatinannya terhadap para formatur muscab PPP Kabupaten Garut tahun 2021 ini yang tidak pernah menggunakan fasilitas kantor DPC PPP untuk rapat-rapat pembentukan pengurus. Hal tersebut dianggapnya sangat memungkinkan terjadinya proses yang tidak transparan.
Kecurigaan itu menurutnya sangat beralasan. “Selama ini rapat-rapat pembentukan pengurus pun tak pernah dilaksanakan di kantor DPC PPP Garut sehingga menimbulkan tanda tanya besar bagi kami,” ungkapnya.
Atas kondisi tersebut, para sesepuh, kader senior, dan fungsional PPP Garut, menyatakan sikap mendesak DPW PPP Jabar dan DPP PPP untuk meninjau ulang hasil formatur dimaksud.
Sebagai jalan keluarnya, pihaknya siap memberikan alternatif pimpinan DPC PPP Garut yang benar-benar lebih aspiratif, berintegritas, dan elektabilitas tinggi serta jelas riwayat perjuangan dan nasab politiknya.
“Hal ini tak lain demi kemaslahatan dan meredam keresahan serta menghindari gelombang penolakan yang lebih besar kepada DPW PPP Jabar dan DPP PPP,” katanya.