Dengan aplikasi tersebut diharapkan tercipta masjid sebagai pusat pemberdayaan ekonomi umat, bukan hanya sebagai tempat ibadah dan dakwah saja.
“Alhamdulillah SPS menginisiasi aplikasi ini dari 1 ramadan tahun ini, dan sudah tercatat sekitar 650 masjid yang terdaftar di aplikasi kami yang tersebar di Jawa Barat, Bali, Lombok, dan NTT. Target kita memiliki roadmap yang sangat panjang, berpikir eksponensial sampai 7 tahun. Kita tentu akan terus melakukan pengembangan yang titiknya untuk pemberdayaan masjid itu,” katanya.
Ketua Dewan Masjid Indonesia (DMI) Kabupaten Garut, Ustadz Usep Dana mengaku bahwa aplikasi ini sangat bermanfaat untuk masjid-masjid yang ada di Kabupaten Garut. Kebermanfaatan itu adalah dalam hal manajemen keuangan masjid.
Baca Juga:Tidak Hanya Perkosa Belasan Santri, Oknum Guru Pesantren Juga Gelapkan Dana Bantuan SiswaPemkot Banjar Raih Anugerah Keterbukaan Informasi Publik dari Komisi Informasi Jabar
“Aplikasi ini menjadi pendobrak agar manajemen keuangan masjid lebih baik lagi. Namun karena ini sistemnya digital, kami mengarahkan apra remaja masjid yang melakukan pengelolaan,” singkatnya. (mwm)