GARUT – Beberapa komoditi di pasar Garut mengalami kenaikan harga, salah satunya adalah komoditi sayuran. Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Garut, Nia Gania Karyana, membenarkan perihal kondisi tersebut.
Nia menyebutkan, beberapa faktor menjadi penyebab naiknya harga komoditi sayuran di pasaran. Dan menurutnya kenaikan harga sayuran ini faktornya terjadi di hulu yaitu di tingkat petani.
“Pertama untuk di sektor pertanian memang sayuran naik, satu ribu sampai dua ribu, itu masalah budidaya dari hulunya. Maka dinas pertanian yang memang harus bekerja di sana,” ujar Nia saat diwawancarai di Kantor Disperindag, Selasa (7/12/21).
Baca Juga:Operasi Pasar Tak Harus Selalu Dilakukan Saat Harga NaikPasar Rakyat Leles Garut Ditargetkan Rampung Desember
Kendati kenaikan sayuran ini faktornya terjadi di hulu, Nia tidak bermaksud melempar tugas ini semata-mata kepada Dinas Pertanian. Karena pada saat seperti sekarang, Dinas Pertanian juga menurutnya memiliki keterbatasan, misalnya karena faktor cuaca.
Selain itu, Nia juga menjelaskan faktor kenaikan komoditi sayuran ini terjadi karena naiknya harga dari bibit sayuran dan pupuk.
Selain itu Nia juga membahas soal kenaikan harga minyak goreng. Namun demikian, masalah minyak goreng menurutnya sudah menjadi permasalahan secara nasional. sehingga untuk memecahkannya harus ada kebijakan secara nasional dari Kementerian Perdagangan.(cat)