Di sisi lainnya, kondisi bebatuan berada di bagian atas tanah yang gembur. “Ditambah lagi faktor eksternal, yaitu curah hujan ekstrem, ikut memicu terjadinya longsor dan banjir bandang,” ucapnya.
Terkait adanya pendapat yang menyebut tidak terjadinya alih fungsi lahan hal itu ia ketahui. Namun menurutnya memang bahwa alih fungsi lahan tidak terjadi dalam kurun waktu 10 tahun terakhir, namun secara nyata di lapangan bahwa kondisi lahan ditanami sayuran dan menjadi sawah.
“Tanaman tinggi relatif sedikit. Tanaman sayuran dan persawahan kan tak mampu untuk menyerap air. Jadi suatu saat pasti akan terjadi longsor. Mengenai waktu alih fungsi lahan terjadi, saya belum sampai ke sana,” sebutnya.
Baca Juga:Aplikasi Pengaduan Online Disediakan Pemkot BanjarRekonstruksi WNA Siram Air Keras ke Istrinya di Cianjur, Polisi Temukan Fakta Baru
Dijelaskan Edi bahwa setelah analisis di lapangan selesai, nanti hasilnya akan dipadukan dengan data tambahan lainnya. Hasil analisis final tersebut oleh PVMBG akan menjadi rekomendasi yang akan diserahkan kepada Pemerintah Kabupaten Garut.(Rd)