GARUT – Pengolah rambak kulit (kerupuk kulit) di Kabupaten Garut mengalami dampak akibat naiknya harga minyak goreng yang mencapai Rp 40 ribu untuk dua liter.
Opay Paryantono salah seorang pengusaha rambak kulit mengaku harga minyak goreng yang tinggi berdampak pada produksi rambak kulitnya. Sehingga dia harus memutar otak agar produksi rambak kulitnya terus berjalan meski harga minyak goreng yang tinggi.
Dia berkata bahwa dalam satu produksi rambak kulitnya, dia biasa memakai puluhan liter minyak goreng untuk memproduksi rambak kulit.
Baca Juga:Pencairan Dana Desa Tahap 3 Terlambat, DPMD Garut Akan Segera ProsesAirlangga: PIDI 4.0 Solusi Satu Atap Dalam Percepatan Transformasi Industri 4.0 di Indonesia
Selain Minyak goreng yang tinggi, bahan baku lainnya seperti plastik untuk membungkus rambak kulit juga mengalami kenaikan. Dia berkata, minyak goreng dan plastik di pasaran harganya relatif hampir sama satu sama lainnya.
Dia berharap kepada pemerintah untuk menstabilkan bahan baku untuk rambak kulitnya, dari mulai kulit, minyak goreng, dan plastik pembungkus.(cat)