Ahab : Cegah Bencana, Pemerintah Harus Menindak Tegas Perusak Alam
GARUT – Menyikapi munculnya bencana alam yang sering terjadi di Kabupaten Garut harus menjadi perhatian serius semua pihak, terutama pemerintah. Demikian diungkapkan Anggota DPRD Provinsi Jawa Barat Fraksi PKS, H. Ahab Sihabudin, Minggu (28/11/2021).
Selain mitigasi bencana, Ahab berharap pihak terkait bisa menelusuri potensi kerusakan gunung atau lahan tanaman keras sebagai penyerap air yang rusak karena alih fungsi lahan di beberapa wilayah di Kabupaten Garut.
Untuk itu, pihaknya pun segera melakukan peninjauan terhadap gunung-gunung yang berpotensi terjadi penyalahgunaan lahan.
Baca Juga:Ahab Minta Pemprov Pastikan Kebutuhan Korban Bencana di Garut TerpenuhiBRI Garut Salurkan Bantuan Untuk Korban Bencana Sukawening dan Karangtengah
“Kami ingin segera melakukan peninjauan terhadap gunung-gunung yang berpotensi terjadi penyalahgunaan lahan, karena ketika tanaman keras di gunung itu gundul, maka ketika hujan besar khawatir banjir bandang karena disana tidak ada yang bisa menampung air,” katanya.
Ia mengungkapkan, pihaknya pernah mendapatkan pengaduan masyarakat Garut terhadap alih fungsi lahan milik pemerintah provinsi, diantaranya lahan milik PT Agro Jabar di Kecamatan Cikajang yang dimanfaatkan untuk lahan pertanian, bukan pohon keras.
Ahab mengatakan, seharusnya lahan PT Agro Jabar ditanami tanaman keras, namun kondisinya sekarang malah dipakai tanaman pertanian.
“Dan sekarang kami sering wilayah Cikajang sering banjir, nah ini ada potensi juga disebabkan alih fungsi lahan. Kalau dari tahun 2008 itu, tidak pernah banjir, tapi sekarang lahan-lahan milik pemerintah termasuk agro jabar milik pemprov sekarang terjadi alih fungsi lahan, sehingga berpengaruh terjadinya bencana,” katanya.
Lanjutnya, kasus serupa dimungkinkan terjadi di kawasan bencana alam di Kecamatan Sukawening dan beberapa wilayah lainnya.
baca: Ahab Minta Pemprov Pastikan Kebutuhan Korban Bencana di Garut Terpenuhi
“Mungkin saja Sukawening juga (ada perusakan lahan, red), karena saya pikir baru denger sekarang disana banjir bandang sebesar ini. Nah ini mungkin juga harus dievaluasi terhadap lahan pertanian oleh masyarakat kalo-kalo seharusnya lahan itu untuk tanaman keras yang bisa menahan air, tetapi dialihfungsikan sehingga seperti ini,” katanya.
Baca Juga:Dukung Pertumbuhan Ekonomi Nasional, Pemerintah Lakukan Akselerasi Inklusi Keuangan di Pondok PesantrenSukawening Dilanda Banjir Bandang, Tinggi Air Mencapai Atap Rumah Warga
Ahab menambahkan, beberapa tahun terakhir hampir terjadi bencana besar di Garut. Yang menjadi cerminan ketika banjir bandang sungai Cimanuk yang memberi dampak cukup besar.