GARUT – Pemilik dari kebun buah Pasir Ciung memberikan klarifikasi atas jebolnya embung Desa Situsari kemarin. Pasalnya pembangunan kebun buah Pasir Ciung disinyalir ikut menyumbangkan aliran air permukaan sehingga menyebabkan embung desa tersebut jebol.
hj. Titin Hartini, pemilik dari kebun buah Pasir Ciung menyampaikan permohonan maaf jika memang akibat pembangunan lokasi Pasir Ciung menyebabkan jebolnya embung desa dan banjir kecil yang selama ini terjadi di wilayah Desa Situsari.
” Untuk itu kami sebagai pengelola Pasir Ciung, memohon maaf yang sebesar-besarnya kepada semua warga yang terkena dampak baik langsung ataupun tidak langsung yang diakibatkan dari pengolahan lahan pertanian,” ujarnya melalui pesan whatsapp, Sabtu (20/11/21).
Baca Juga:Kehadiran Grab di Indonesia Timur Bantu Pertumbuhan Ekonomi DigitalTahun 2022, Indonesia Resmi Memegang Presidensi G20 selama setahun penuh
Ia menjelaskan, lokasi Pasir Ciung sendiri berdiri di lahan dua desa, yaitu Desa Situsari, Kecamatan Cisurupan dan Desa Sukalilah Kecamatan Sukaresmi. 80 Persen dari lahan Pasir Ciung berada di Desa Sukalilah, Kecamatan Sukaresmi.
Hanya saja dalam prosesnya, pihaknya sudah terlebih dahulu melakukan pembersihan lahan sehingga sekarang seolah tampak menjadi gundul.
Namun sayang, tidak ada yang bisa menahan siklus alam dan bencana. Musim penghujan sudah terlebih dahulu tiba sehingga proses pembenahan yang dilakukan menjadi kalah start.