GARUT – Desa Sukamurni, Kecamatan Cilawu, Kabupaten Garut digadang-gadang akan menjadi desa wisata. Kabarnya untuk penetapan desa wisata itu tinggal menunggu surat keputusan (SK) dari Pemerintah.
Kabar tersebut disampaikan Abdul Latif, salah seorang utusan dari Desa Sukamurni untuk mengikuti pelatihan Desa Wisata yang diadakan oleh Dinas Pariwiata Kabupaten Garut.
Abdul menjelaskan, salah satu potensi wisata yang terdapat di Desa Sukamurni adalah curug Cisarua. Curug Cisarua ini dinilai memiliki potensi yang bagus untuk pengembangan wisata alam.
Baca Juga:Pohon Asem Berukuran Besar Tumbang Menimpa Rumah Warga BabakanloaAirlangga: Indonesia Jadi Presidensi G20, Harus Ikut Menentukan Arah Perekonomian Dunia
Abdul menyebutkan, dalam waktu seminggu terakhir, setidaknya terdapat 100 pengunjung yang datang ke curug Cisarua ini. Selain itu pernah juga ada pelatihan dari organisasi pecinta alam, sekolah maupun perguruan tinggi ke curug Cisarua.
Menurut Abdi, salah satu syarat untuk bisa ditetapkan desa wisata, setidaknya suatu desa harus memiliki tempat wisata di desa tersebut. Selain itu harus dibentuk BUMDes (badan usaha milik desa) yang mengurus wisata tersebut.
“Dalam waktu dekat, kita akan membentuk Bumdes seperti arahan pas pelatihan, dan diusahakan tahun ini akan terbentuk Bumdes dan struktur organisasinya akan dikirim ke pemerintahan daerah,” ujarnya.
Abdul juga mengatakan, adanya beberapa rencana ke depan ketika nanti SK penetapan sudah diterima oleh Desa Sukamurni perihal desa wisata.
“Rencana yang pertama adalah membangun jalan menuju curug Cisarua melalui jalan sampalan, jalan yang menjadi akses menuju curug,” katanya.
Jalan sampalan ini disuguhi oleh perkebunan teh yang terbentang luas di area itu, dan pemandangan yang menyejukkan.
Dan untuk akses lewat patrol, yang menjadi akses lain menuju curug tidak akan ditutup, karena akses tersebut akan tetap dibuka untuk masyarakat sekitar.
Baca Juga:Bupati Garut Lantik 6 Pejabat Tinggi Pratama, Sementara 3 Jabatan Akan DilelangAirlangga Mendorong Agar Anak Muda Mengambil Peran dalam Ekonomi Digital Hadapi Revolusi Industri 4.0
“Rencana keduanya kita mengonsepkan area – area disekitar dibersihkan, dan fasilitas – fasilitasnya dilengkapi, terutama harus ada warung, toilet, bale – bale, dan sebagainya,” ucapnya.
Rencana kedua ini merupakan salah satu syarat juga dari dinas terkait perihal fasilitas – fasilitas yang ada di sekitar tempat wisata tersebut.
Dia juga menjelaskan akan membangun fasilitas – fasilitas yang tidak menggunakan besi, beton, dan sebagainya. Sebagai gantinya, dia akan membangun dari kayu – kayu yang ada di sekitarnya untuk dijadikan bangunan fasilitas. (cat)