JAKARTA – Presiden Joko Widodo sudah memilih Jenderal TNI Andika Perkasa sebagai Panglima TNI yang baru. KSAL Laksamana TNI Yudo Margono yang sebelumnya juga digadang-gadang menjadi orang nomor satu di TNI angkat bicara. TNI AL dipastikan selalu loyal terhadap keputusan presiden. Selain itu, TNI AL juga wajib mendukung kepemimpinan Panglima TNI yang baru.
“Begitu ada Surat Presiden, saat itu juga langsung saya sampaikan ke jajaran. Tidak sampai 15 menit setelah itu, saya sampaikan ke jajaran kita harus loyal terhadap apa yang telah ditetapkan presiden. Karena presiden merupakan penguasa tertinggi TNI AD, TNI AL, maupun TNI AU. Sehingga apa pun yang telah diputuskan presiden pasti keputusan terbaik untuk TNI dan terbaik untuk negara dan bangsa,” tegas Yudo dalam keterangan pers di Jakarta, Selasa (9/11).
Dia menegaskan TNI AL harus loyal dan mendukung kepemimpinan Jenderal TNI Andika Perkasa. “Beliau adalah senior saya. Beliau tentunya yang terbaik. Karena telah terpilih menjadi Panglima TNI,” terang Yudo.
Baca Juga:Kejar Target Vaksinasi, Pemdes Leuwigoong Jemput Lansia dengan Odong-odongCamat Sukaresmi: Total Terdampak Banjir Bandang Ada 4 Desa, Tidak Ada yang Terisolasi
Yudo menyatakan dirinya tetap semangat. Menurutnya, tentara itu penilaiannya harus loyal. “Itu yang pertama kali. Kita harus loyal pada keputusan presiden, loyal pada Panglima TNI yang baru, dengan program-programnya. Kita harus lebih menyesuaikan. Tentunya penegakan hukum dan kedaulatan di laut tetap tugas pokok TNI AL, kita lakukan semaksimal mungkin,” paparnya.
Dia berharap TNI lebih solid, lebih maju, lebih profesional dan modern. “Sebagai kepala staf TNI AL adalah pembina kekuatan tempur. Kami akan mendukung mewujudkan semaksimal mungkin TNI yang profesional, modern, dan tentunya tangguh,” tuturnya.
Pembinaan kekuatan dan kemampuan prajurit TNI merupakan tugas kepala staf. Sedangkan Panglima TNI sebagai pengguna. “Kami akan laksanakan dengan anggaran dan modernisasi alutsista yang ada. Dilaksanakan semaksimal mungkin dan tentu hasilnya akan digunakan dalam operasionalisasi oleh Panglima TNI. Dalam satu tahun anggaran ini sudah ada program kerja, sudah dibagi-bagi untuk SSAT TNI AL. Ada yang beroperasi, perawatan dan pemeliharaan, dan lain sebagainya,” tukasnya.
Dalam pengaturan yang telah disiapkan Mabes TNI, lanjut Yudo, sudah menjadi tugasnya mengatur agar sewaktu-waktu dipergunakan panglima TNI, semuanya selalu siap.