GARUT – Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Garut, Nurdin Yana mengatakan, salah satu pemicu banjir bandnag di Kecamatan Sukaresmi, Kabupaten Garut, adalah kerusakan kawasan hutan.
Oleh karena itu, Sekda berpendapat hutan di kawasan tersebut harus dilakukan reboisasi.
“Ada penggundulan di situ (kawasan hutan), mau tidak mau harus dilakukan reboisasi, termasuk nanti penetapan tata letak betul, harus dengan kajian lingkungan. (bukan hanya di bagian hulu) sebetulnya di bawah juga ada yang rusak, akumulasi. Tapi poinnya adalah bagaimana kita menumbuhkan kembali (pohon tegakan), poinnya disitu,” ujarnya, Minggu (7/11/21).
Baca Juga:Yudha, Anggota DPRD Garut Kunjungi Rumah Rubuh Tertimpa Longsor di CilawuKena Banjir Bandang, Kadis Pertanian Garut Pastikan Akan Ada Bantuan Bagi Petani
Idealnya, menurut Sekda perlu dilakukan treatment berupa reboisasi agar mengantispasi bencana serupa. Karena dari beberapa kejadian banjir di Garut, kaitannya selalu dengan kondisi kawasan hutan yang rusak.
“Termasuk yang sekarang di selatan, (Kecamatan) Pameungpeuk. Itu kan kasusnya memang terjadi penggundulan di Gunung Kasur, sehingga airnya tidak tertahan, akhirnya seperti itu (banjir). Saat hujan agak besar dan lama, pasti volumenya (air) itu sampai debitnya memenuhi permukaan sungai hampir 15 meter dari permukaan sungai. Sukaresmi lebih banyak ke ini (gundul) ya pepohonan di atasnya. Kalau akumulasi di atasnya, muaranya ke sungai. Air tidak tertangkap pepohonan karena gundul, karena tidak ada akar yang mengikat jadilah seperti ini (banjir bandan),” jelasnya. (Rd)