GARUT – Pemerintah Kabupaten Garut menetapkan status tanggap darurat selama 7 hari terkait bencana banjir bandang yang terjadi di wilayah Kecamatan Sukaresmi.
Tim gabungan Badan Penanggulangan Bencana (BPBD) bersama TNI-Polri dibantu Tagana akan memprioritaskan penanganan 1.200 jiwa yang terisolasi dengan membuat jembatan sementara untuk akses yang terputus.
Kepala Satgas Tanggap Darurat bencana banjir bandang Sukaresmi, Kapten Inf Iyus Rustandi mengatakan, status tanggap darurat dinyatakan setelah dilakukan rapat kordinasi antara BPBD, Dinas PUPR, Dinas Perkim, TNI-Polri dan dinas Sosial.
Baca Juga:Sekda Garut Menyebut Kerusakan Hutan Jadi Salah Satu Pemicu Banjir Bandang di SukaresmiYudha, Anggota DPRD Garut Kunjungi Rumah Rubuh Tertimpa Longsor di Cilawu
“Hari ini (kemarin) sesuai rapat kordinasi, bahwa kejadina bencana Sukaresmi dinyatakan tanggap darurat selama 7 hari. Rencana sesuai prosedur hari ini akan mendetail kerugian 235 Kepala Keluarga (KK) atau sekitar 1.200 jiwa yang harus menjadi prioritas penanganan,” kata Iyus, Minggu (7/11/21).
Tim gabungan ini juga akan mengebut pembuatan jembatan sementara. Karena jembatan yang menjadi satu-satunya akses warga di Kampung Pelag Desa Sukalilah terputus.
“Paling utama jembatan kita akan buat, karena di sana penghubung Desa lain ke Desa lain dan ke akses kecamatan. Statusnya jembatan darurat atau apa, yang penting masyarakat bisa mengkses kembali,” sebutnya.
Sementara itu, Sekretaris Daerah Kabupaten Garut, Nurdin Yana mengatakan bahwa selama masa tanggap darurat yang paling berat adalah rekonstruksi jembatan.
“Itu kan pasti memerlukan waktu yang panjang. Kalau itu belum selesai, kita perpanjang lagi karena saat ini ada ratusan KK yang terisolir akibat rusaknya jembatan,” katanya.
Sekda menyebut bahwa pihaknya menginginkan agar pembuatan jembatan dilakukan dengan komposisi yang bagus.
“Namun agak berat juga. Yang penting kita upayakan agar segera ada akses masyarakat. Di sana kendaraan tak bisa melintas. Sebenarnya ada akses, tapi harus melalui jembatan yang rusak itu, jadi agak bahaya. Jadi harus segera diperbaiki,” ucapnya.
Baca Juga:Kena Banjir Bandang, Kadis Pertanian Garut Pastikan Akan Ada Bantuan Bagi PetaniBanjir Bandang juga Terjang Desa Sukajaya, Lahan Pertanian Rusak
Dengan adanya kejadian banjir bandang di Sukaresmi, Sekda mengaku bahwa pihaknya sudah menginstruksikan para camat agar melakukan mitigasi bencana kepada warga.
“Kami juga telah menginstruksikan BPBD untuk melakukan hal yang sama. Edukasi ke masyarakat agar semua paham ketika ada bencana,” tutup Sekda. (Rd)