GARUT- Rumah Amok di Kampung Pasantren Tengah RT/RW 02 Desa Cibiuk Kidul, Kecamatan Cibiuk, Kabupaten Garut, awalnya hendak direhab ringan saja oleh warga secara swadaya. Namun saat tengah berlangsung rehab, rupanya panitia warga memutuskan untuk merombak habis rumah Amok yang sudah tak layak itu.
” Rencana awal rumah Amok yang atapnya terancam ambruk direhab secara swadaya. Namun karena tingkat kerusakan parah, rehab berubah menjadi membangun rumah,” kata Dadan Ramdani panitia pelaksana perbaikan rumah, Minggu (24/10).
Akhirnya, rehab berat itu juga berdampak terhadap biaya, karena otomatis akan membutuhkan biaya lebih besar. Semula warga sudah swadaya mengumpulkan anggaran sebesar Rp14 juta. Dan saat ini diperkirakan akan membutuhkan paling tidak dua kali lipat.
Baca Juga:FKDT Garut Berhasil Gelar Porsadin di Masa Pandemi, Kecamatan Kersamanah Raih Juara Umum KesatuDi Kota Wali, Ridwan Kamil Nyatakan Komitmen Majukan Pesantren
Menurut Dadan, ketika melihat rumah Amok, kondisinya sudah rusak cukup parah. Rehab ringan dirasakan tidak akan menyelesaikan masalah, sehingga warga pun memutuskan untuk merombak habis. Hal itu karena melihat dinding rumah Amok banyak yang retak.
Dijelaskan Dadan, meski dibangun dari awal mengandalkan swadaya masyarat dan keluarga, panitia optimis bisa menyelesaikan pembangunan rumah dengan ukuran 6 x 8 meter itu. Pertimbangannya, swadaya masyarakat cukup tinggi termasuk banyak yang menyumbang bahan bangunan.
Selama rumah Amok dibangun, Amok dan anak istrinya tinggal di rumah orang tuanya di kampung yang sama.(pap)