GARUT – Jumlah korban akibat minuman keras (miras) oplosan di Kabupaten Garut, kembali bertambah satu orang.
Korban miras oplosan ini sempat mendapat perawatan di RSUD dr Slamet Garut sejak Kamis (14/10) pagi diketahui meninggal di sore harinya.
Kepala Bidang Pelayanan Medis RSUD dr Slamet Garut, Zaini Abdillah mengatakan bahwa pasien yang meninggal saat tengah mendapatkan perawatan intensif adalah HH (45).
“Pasien ini meninggal dunia Kamis sekitar pukul 17.00,” ujarnya.
Baca Juga:Dua IRT Diamankan Tim Sancang Polres Garut Karena Mengedarkan Narkoba dan MirasJabar Bakal Punya Jembatan Gantung Terpanjang di Dunia
Zaini menjelaskan bahwa saat HH masuk ke IGD RSUD dr Slamet Garut sekitar pukul 09.55, diketahui mengalami gejala intoksikasi alkohol. Saat itu HH mengaku kerap muntah-muntah dan yang lainnya.
“Saat di IGD, petugas langsung melakukan penanganan sesuaitata laksana penanganan intoksikasi alkohol. Namun sampai sore rupanyakondisinya tidak membaik sehingga kemudian dinyatakan meninggal dunia sekitar pukul 17.00 saat masih dalam penanganan di IGD,” jelasnya.
Sementara untuk satu pasien lainnya yang juga mengalami keluhan yang sama, menurut Zaini saat ini kondisinya terus membaik.
Dengan kondisi tersebut, pasien yang berinisial F (18) itu akan segera dipindahkan ke ruang perawatan biasa, tidak di IGD lagi.
Sebelumnya diberitakan, seorang warga desa Cibunar, Kecamatan Tarogong Kidul, Kabupaten Garut, R (22), ditemukan meninggal dunia di dalam kamarnya, Kamis (14/10).
Pemuda ini sebelumnya pesta minuman keras (miras) oplosan bersama ayah dan dua temannya.
Kapolsek Tarogong Kidul Kompol Alit Kadarusman mengatakan bahwa pihaknya memang menerima informasi adanya seorang warga yang meninggal usai menenggak miras oplosan.(mwm)