GARUT – Dana bantuan rutilahu yang diduga menghilang di Desa Kertajaya, Kecamatan Cibatu, Kabupaten Garut, rupanya diduga berjumlah 3 keluarga penerima. Dua keluarga penerima, dananya berasal dari anggaran Pemerintah Pusat, sementara satu lagi berasal dari APBD Garut.
” Dua orang penerima manfaat dana bantuan rutilahu adalah Masri dan Lilis. Setelah dihubungi, mereka tak merasa menerima bantuan pada awal tahun 2021. Saya tak suudzon kepada siapapun. Masri dan Lilis diusulkan lagi untuk memperoleh bantuan rutilahu pada tahun 2022,” kata Kades Kertajaya Tatan Asmara, ketika dikonfirmasi Rabu (6/10).
Sementara satu lagi penerima bantuan rutilahu adalah anggaran tahun 2018. Kasus yang satu ini sedang ditelusuri lebih lanjut. Menurut Kades bila diketahui dialihkan kepada penerima manfaat lainnya, mestinya harus ada berita acaranya.
Baca Juga:Kades Kertajaya Sarankan KPM BLT DD Sisihkan Uang Untuk Pelihara AyamHari ini Puskesmas Cempaka Gelar Vaksinasi Covid19 di Desa Tanjungsari
Tatan Asmara bahkan sempat mengungkap persoalan ini di muka umum ketika melaksanakan musyawarah desa (musdes) kemarin,di GOR Graha Jaya.
Menurutnya, saat ini pihaknya sudah mengusulkan kembali agar Masri dan Lilis bisa menerima bantuan rutilahu tahun 2022. Dalam hal ini menurutnya desa hanya berusaha saja namun pemerintah lah yang merealisasikan.
Namun demikian, menurutnya kedua keluarga ini harus diperjuangkan karena rumahnya benar-benar tidak layak lagi ditempati.(pap)