- Realisasi Klaster Kesehatan: Rp104,1 Triliun (48,4%);
- Realisasi Klaster Perlinsos: Rp117,3 Triliun (62,9%);
- Realisasi Klaster Program Prioritas: Rp62,50 Triliun (53,0%);
- Realisasi Klaster Dukungan UMKM & Korporasi: Rp68,43 Triliun (42,1%);
- Realisasi Klaster Insentif Usaha: Rp59,41 Triliun (94,6%).
Realisasi klaster Kesehatan yang sebesar Rp104,1 Triliun, terutama untuk Diagnostik (Testing dan Tracing) sebesar 63,2 % atau Rp2,85 triliun; Therapeutic, untuk Insentif & Santunan Nakes sebesar 67,6% atau Rp12,8 Triliun dari pagu Rp18,94 Triliun; dan juga untuk Vaksinasi (Pengadaan dan Pelaksanaan) realisasi sebesar 38,8% atau Rp22,38 Triliun.
Sedangkan, realisasi dari klaster PerlinSos sebesar Rp117,3 Triliun antara lain digunakan untuk Program PKH sebesar 73,2% atau Rp20,72 Triliun dari pagu Rp28,31 triliun, Kartu Sembako sebesar 58,5% atau Rp29,21 Triliun dari pagu Rp49,89 Triliun, BLT Desa sebesar 51,9% atau Rp14,94 Triliun dari pagu 28,80 Triliun; dan Bantuan Subsidi Upah (BSU) sebesar 57,7% atau R5,07 Tritliun dari pagu Rp8,80 Triliun.
Turut hadir dalam Konferensi Pers tersebut yakni Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan dan Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin. (rep/fsr/hls)