GARUT – Capaian vaksinasi covid-19 pada kalangan pelajar atau remaja di Kabupaten Garut masih rendah. Hal itu disampaikan oleh Sekretaris Dinas Kesehatan Kabupaten Garut, Leli Yuliani.
Menurutnya, rendahnya capaian vaksinasi terhadap pelajar itu disebabkan karena pasokan vaksin Covid-19 yang belum maksimal dari Kementerian Kesehatan.
Leli mengatakan bahwa pihaknya memang dalam vaksinasi pelajar terkendala dengan stok vaksin yang terbatas.
Baca Juga:Sekmat Wanaraja: Vaksinasi Covid19 di Wilayah Kami Menyasar Semua Kalangan Termasuk ODGJMahasiswa dan LSM Kritisi Acara Ultah yang Digelar Keluarga Bupati Garut
“Yang menginginkan itu (vaksinasi Covid-19) banyak sekali, bukan hanya pelajar. Karena sekarang mau ke mana-mana harus ada syarat vaksin,” katanya, Minggu (3/10).
Selama ini, Leli mengaku bahwa para vaksinator mendatangi langsung ke sekolah. Di luar itu, ada juga sekolah yang menggerakan siswanya untuk datang ke sentra vaksinasi.
Di wilayah utara dan selatan Garut, diungkapkan Leli, pihaknya memfokuskan kegiatan vaksinasi di masing-masing puskesmas. Hal itu dikarenakan saat ini sentra vaksinasi baru ada di wilayah perkotaan Garut.
“Namun saat ini stok vaksin masih terbatas, sehingga kegiatan vaksinasi untuk pelajar masih terhambat. Kita kemarin ke Kemenkes meminta jatah vaksin ke Garut diperbanyak, salah satunya untuk anak-anak sekolah,” ungkap Leli.
Lanjut Leli, saat ini di Kabupaten Garut tengah menggencarkan vaksinasi untuk pelajar yang usia 12 tahun ke atas. Selain pelajar juga, vaksinasi dilakukan kepada para guru dan perangkat sekolah lainnya.
Selama pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas, seluruh Puskesmas yang ada di Kabupaten Garut diwajibkan untuk memantau sekolah-sekolah yang ada di wilayah kerjanya.
Pemantauan dilakukan untuk memastikan bahwa penerapan protokol kesehatan di sekolah berjalan sesuai aturan yang berlaku.
Baca Juga:Berkunjung ke Ambon, Airlangga Apresiasi Antusiasme Warga Mengikuti Vaksinasi Covid19Airlangga Dampingi Presiden Jokowi Tinjau Arena Wushu PON XX
“Pihak sekolah juga telah diminta melapor ketika ada anak yang diduga bergejala ke arah Covid-19,” tutup Leli. (*)