Yudha: Angka Stunting Garut Tertinggi di Jabar, HaloPuan Hadir Bersama DPC PDI Perjuangan Garut

Yudha: Angka Stunting Garut Tertinggi di Jabar, HaloPuan Hadir Bersama DPC PDI Perjuangan Garut
ist
0 Komentar

“Nah tentu ini membutuhkan komimen bersama tidak hanya pemerintah daerah. Kita juga dalam hal ini membantu warga dan membantu pemerintah daerah,” tegasnya.

“Kedua juga harapan kita pemerintah daerah khususnya Pemerintah Kabupaten Garut bisa mengalokasikan di daerah-daerah yang prevalensi stuntingnya tinggi, itu konteks air bersih dan sanitasi. Karena salah satu permasalahan utama daerah yang prevalensi stuntignya tinggi adalah minimnya akses air bersih,” jelas Yudha.

Lebih lanjut Yudha menegaskan, bahwa gerakan ini akan berkelanjutan, setelah dilakukan perdana di Desa Sukajaya ini, gerakan selanjutnya akan menyasar seluruh desa di Kecamatan Malangbong, kemudian dilanjut ke Kecamatan Mekarmukti, Banjarwangi dan Garut Kota.

Bubuk Daun Kelor Mengandung Nutrisi Tinggi, Baik untu Balita

Baca Juga:Bupati Ciamis Lepas Anggota Tutor Inspiratif Gerakan Mengajar DesaPedagang Liar di Terminal Limbangan Diminta Segera Pindah ke Tempat yang Sudah Disediakan

Sementara itu manajer Program HaloPuan, Jayadi menjelaskan, bahwa HaloPuan ini merupakan lembaga sosial milik Puan Maharani. Tujuan dari HaloPuan ini adalah untuk menyerap persoalan di warga untuk selanjutnya dicarikan solusinya.

Dan salah satu persoalan di masyarakat Garut ini adalah persoalan gizi buruk. Yang kami dapati persoalan di masyarakat adalah problem tentang gizi buruk dan problem gizi buruk ini juga sesuai dengan program pemerintah. Oleh karena itu ibu Puan Maharani melalui lembaga sosial HaloPuan mencoba untuk memberikankontribusi kepada masyarakat,” jelasnya.

“Jadi kami bersama warga mengadakan kegiatan melawan stunting dengan cara melakukan penyuluhan apa itu stunting, apa penyebab stunting. Kami juga tidak lupa memberikan solusi, apa yang telah kami serap tadi yaitu dengan mengelola daun kelor menjadi bubuk kelor,” katanya.

Menariknya, daun kelor ini menurut Jayadi, merupakan makanan tambahan yang mengandung gizi tinggi. WHO sendiri telah memberikan status bahwa bubuk daun kelor sebagai makanan tambahan super.

“Sehingga kami mencoba menularkan hal baik ini kepada masyarakat. Nah dalam kegiatan hari ini kami mencoba memberikan pengetahuan membuat bubuk kelor secara sederhana yaitu daun kelor dikeringkan kemudian diblender kemudian jadi bubuk kelor itu akan bermanfaat bagi masyarakat,” katanya. (fer)

Laman:

1 2
0 Komentar