Diutamakan yang Sempat Tertunda Akibat Pandemi
GARUT – Pemerintah Desa Sukajadi, Kecamatan Tarogong Kaler, Kabupaten Garut, melaksanakan musyawarah desa (Musdes) dalam rangka penetapan anggaran tahun 2022 mendatang dan penetapan anggaran perubahan tahun 2021.
Kepala Desa Sukajadi, H Imat Rohimat menuturkan, musdes ini merupakan satu rangkaian dari musdus (musyawarah dusun) yang telah dilaksanakan di tingkat dusun dan dibawa ke tingkat desa.
Dalam musdes ini banyak pihak yang diundang, mulai dari RT RW, kader, maupun lembaga desa dan lembaga kemasyarakatan lainnya, yang dipimpin oleh BPD (badan permusyawaratan desa). Termasuk Camat dan Forkopimcam yang juga diundang membuka musdes tersebut.
Baca Juga:Fraksi PDI Perjuangan Garut Bantu Korban Kebakaran di Desa CintadamaiAirlangga: Pemerintah Komitmen Kembangkan Ekonomi Syariah dengan Program Pesantrenpreneur
H Imat menerangkan, pada tahun 2022 mendatang ada sejumlah prioritas pembangunan fisik maupun nonfisik yang ditetapkan. Itu diambil dari rencana desa termasuk juga dari aspirasi masyarakat dari hasil musdus.
Skala prioritas itu menurutnya adalah pembangunan yang pada tahun 2020 dan 2021 sempat tertunda akibat adanya peralihan kepada belanja penanganan covid-19. Artinya apa yang belum sempat dibangun di dua tahun belakang ini maka itu akan diprioritaskan di tahun 2022 mendatang.
“Artinya hasil musdes 2021 yang tidak tercover atau tidak terealisasi akan dilaksanakan di tahun 2022 yang mana ada skala prioritas dari dana desa, atau APBD kabupaten dan APBD Provinsi,” ujarnya.
Adapun yang menjadi skala prioritas itu antara lain Pembangunan GOR desa. Hal ini sangat penting karena GOR desa yang belum selesai dibangun ini sangat diharapkan masyarakat.
Di Desa Sukajadi sendiri menurut H Imat, lahan masyarakat sudah sangat terbatas, sehingga banyak masyarakat yang kesulitan ketika mengadakan acara seperti resepsi pernikahan. Oleh karena itu kehadiran GOR desa ini sangat diperlukan untuk acara seperti pernikahan dan lain-lain.
Kemudian skala prioritas lainnya adalah kebutuhan air bersih, penanganan banjir bandang, rumah tidak layak huni dan pengembangan ekonomi.
Adapun kaitan pengembangan ekonomi, ini menurutnya ada sejumlah kelompok tani yang akan diberdayakan seperti kelompok ternak sapi. Pemerintah desa menurutnya akan memberiksn support terhadap kelompok ternak tersebut.
Baca Juga:Masih Banyak yang Takut Nikah di Bulan SafarPendaki Hilang di Gunung Guntur Anak di Bawah Umur, Perlukah Dibatasi?
Lebih lanjut H Imat menjelaskan, mungkin banyak masyarakat yang bertanya kenapa di dua tahun ini banyak pembangunan yang tidak terlaksana. Hal itu karena adanya pandemi covid-19, sehingga pemerintah desa harus melakukan peralihan anggaran besar-besaran kepada penanganan covid-19.