GARUT – Ibu Aas (53) Warga Kampung Cikanyere, Desa Mekarmukti, Kecamatan Mekarmukti, Kabupaten Garut tengah berjuang dengan melawan penyakit tumor Sindrom Piriformis gangguan terhadap syaraf tulang belakang bokong yang harus mendapatkan pengobatan intensif di Rumah Sakit.
Sindrom piriformis merupakan kumpulan gejala yang disebabkan adanya tekanan pada saraf di punggung bagian bawah oleh otot piriformis. Kondisi ini ditandai dengan nyeri dan mati rasa yang muncul di bokong dan bagian belakang tungkai.
Namun ketika pelik di kondisi pandemi saat ini semua orang akan terbentur oleh biaya pengobatan ketika sakit terutama keluarga ibu Aas yang kurang mampu, akibatnya ibu tersebut hanya bisa menahan rasa sakit dirumahnya dan dengan pengobatan tradisional yang ada.
Baca Juga:Situ Bagendit dan Pantai Sayangheulang Bisa Meningkatkan Gairah Wisata GarutSembako Dikenakan Pajak, IKAPPI : PPN Akan Nambah Beban Hulu Hingga Hilir
Salah satu anaknya Hanhan mengungkapkan bahwa dia pernah mengajukan kursi roda ke Baznas, Alhamdulillah ibu Aas mendapat bantuan kursi roda.
“Alhamdulillah saya dulu mengajukan ke baznas dan mendapatkan bantuan kursi roda, dan itu setidaknya dapat membantu dan untuk saat ini tidak terpakai sama sekali, karena ibu saya sudah tidak bisa apa-apa atau bisa dibilang lumpuh total” ungkap Hanhan, Kamis (16/9/2021).
Hanhan juga menjelaskan ibu nya sakit sudah hampir 1 Tahun lebih, sudah berobat kemana-mana, dengan pengobatan yang sangat mahal hanhan hanya bisa melihat kondisi ibunya pasrah.
“Sudah satu tahun menderita penyakit diagnosa Sindrom Piriformis (gangguan saraf otot belakang bokong, red) saat ini beliau sudah tidak bisa apa-apa, hanya berbaring di tempat tidur karena sudah lumpuh total. Saya bingung harus kemana lagi cari biaya untuk pengobatan ibu saya, sudah mau habis 10 juta itu juga didapat dari minjam sana sini dari bantuan sodara itu habis buat tebus obat dan ongkos sana, saya cuman bisa pasrah saja dengan kondisi ibu saya”, ujar Hanhan dengan sedih.
Saat ini ia berharap, ada keikhlasan do’a maupun bantuan dari para donatur, dan orang-orang baik untuk sedikitnya dapat membantu pengobatan ibunya yang sakit.
”Saya berharap para donatur, warga Garut dan dinas terkait berkenan mau membantu biaya pengobatan ibu saya” kata Hanhan.