Kartu Prakerja: Cara Pemerintah Ubah Wajah Layanan Publik di Era Digital

Kartu Prakerja: Cara Pemerintah Ubah Wajah Layanan Publik di Era Digital
0 Komentar

“Sejak awal kami bertekad menjadikan ini sebagai sebuah produk, dan bukan sekedar program yang menyerap APBN. Dan layaknya sebuah korporasi, kami berjuang agar produk ini jangan sampai jadi produk gagal. Untuk itu, kami harus mendengarkan suara konsumen,” katanya.

Denni menjelaskan, berbagai upaya iterasi terus dilakukan Program Kartu Prakerja untuk perbaikan.

“Iterasi atau perbaikan kami lakukan dengan mendengarkan suara konsumen secara terus-menerus, baik melalui komentar di media sosial maupun contact center Prakerja,” urainya.

Baca Juga:Sempat Ambruk, Sekarang SMAN 30 Garut Mulai Diminati Warga CihuripBerikan Akses Pembiayaan bagi UMKM dan Sektor Informal, Menko Airlangga Apresiasi Dukungan OJK

Denni memberi contoh, begitu ada sebuah masalah teknis ditangkap oleh contact center, maka tim Operasi dan Teknologi berusaha secepat mungkin menyelesaikan persoalan itu.

“Tim Operasi dan Teknologi ini ‘DNA’-nya start up. Mereka biasanya langsung merespon dan dipastikan tidak akan tidur sebelum persoalan selesai,” ungkapnya.

Karena kerja keras itu, hasil survei terbaru Ipsos, sebuah lembaga riset global dari Amerika Serikat, mengungkapkan bahwa dari berbagai program bantuan yang diberikan pemerintah, Proakerja merupakan program bantuan yang paling banyak didapatkan masyarakat dan paling dianggap bermanfaat.

Untuk memastikan pelatihan yang disediakan bervariasi, Manajemen Pelaksana bermitra dengan ratusan lembaga pelatihan.

“Prakerja menghidupkan pasar peningkatan keterampilan. Antar badan usaha saling bersaing memberikan layanan dan harga terbaik bagi konsumen,” jelas Denni.

Hasil survey BPS menunjukkan bahwa 91 persen peserta mengatakan keterampilan kerja mereka meningkat. Hal ini selaras dengan evaluasi Manajemen Pelaksana dimana skor pre-test peserta meningkat dari awalnya 59 menjadi 73 pada saat post-test.

Cara baru melamar pekerjaan

Pada kesempatan ini, Denni Purbasari memaparkan bahwa ekosistem Kartu Prakerja sudah bekerja sama dengan dua job portal untuk memberikan fitur ‘job recommendation’ di dashboard masing-masing peserta.

Baca Juga:Gubernur Lantik Muhammad Yusuf sebagai Wali Kota Tasikmalaya DefinitifAirlangga: Peningkatan Aktivitas Ekonomi Tercermin dari Meningkatnya Permintaan KUR

“Misalnya, seorang penerima Kartu Prakerja menyelesaikan pelatihan desain grafis, maka ia akan menerima informasi lowongan pekerjaan di bidang itu di dashboard-nya,” urainya.

“Di situ ada sepuluh besar lowongan pekerjaan yang paling dicari. Terus diperbarui dari bulan ke bulan dan di breakdown sampai provinsi,” tuturnya.

Untuk saat ini, sepuluh besar pekerjaan paling dicari yang tercantum pada ‘Tren Rekrutmen’ www.prakerja.go.id diduduki antara lain bidang penjualan ritel, pemasaran/pemgembangan bisnis, IT-perangkat lunak, akuntansi umum/pembiayaan, penjualan-korporasi, personalia, perbankan dan staf administrasi umum.

0 Komentar