GARUT- Sebelum pandemi COVID19 mewabah, banyak pemerintah desa yang membangun wisata desa. Namun setelah terjadi pandemi, tak sedikit wisata desa yang lumpuh. Padahal membangun wisata desa itu menghabiskan biaya cukup besar.
Seperti halnya yang terjadi pada Wisata desa Mukti Cai Desa Sukamukti Kecamatan Banyuresmi. Selain lumpuh akibat dampak pandemi, lebih dari itu, nasib wisata desa itu terancam proyek besar penataan Situ Bagendit. Terlebih lokasinya sebagian berada di areal Situ Bagendit.
Melihat kondisi semacam itu, pihak Pemerintah Desa Sukamukti sudah dua kali melayangkan surat ke Kementerian Pariwisata di Jakarta. Isinya memohon konvensasi bila wisata desa Mukti Cai tergusur proyek Situ Bagendit.
Baca Juga:Wisata Ciamis Bisa Dibuka Jika Masuk Level 2Ciamis Mulai PTM Terbatas Pada 31 Agustus
Sekdes Sukamukti Aceng, Selasa (24/8) menuturkan, meski sudah dua kali melayangkan surat, namun belum ada tanggapan dari Kementrian Pariwisata.
” Bila tak ada tanggapan, pemdes akan melayangkan lagi surat ketiga. Pemdes membutuhkan solusi untuk menyelamatkan wisata desa Mukti Cai,” ungkap Aceng.
Lokasi wisata desa Mukti Cai, bisa saja dipindahkan ke tempat lain.Namun memindahkan lokasi bukan pekerjaan enteng.(pap)