“Dengan semangat peringatan HUT ke-76 Kemerdekaan Republik Indonesia, kami berharap kerja-kerja pemberdayaan dalam konteks lingkungan ini terus berkembang secara berkesinambungan lewat kolaborasi unsur organisasi penggiat lingkungan, masyarakat dan pihak korporasi [swasta dan BUMN], juga pemerintahan. Sehingga, akan semakin banyak tumbuh simpul-simpul kelompok peduli lingkungan,” harap Cecep.
Sekretaris Perusahaan Jamkrindo, Abdul Bari menyebutkan, pihaknya terus memperluas jangkauan pemberdayaan masyarakat, termasuk di wilayah Garut. Sebelumnya, Jamkrindo sukses menjalankan pemberdayaan masyarkat di Ciletuh Palabuhanratu Unesco Global Geopark dan Cikidang, salah satu kawasan ekonomi rakyat potensial di Kabupaten Sukabumi.
“Di Garut, Jamkrindo tidak hanya membantu pengembangan ekonomi petani kopi lewat pembuatan demplot kopi dan sejumlah fasilitasi serta pelatihan-pelatihan seperti pembuatan kompos. Saat ini kami berupaya masuk ke solusi masalah sampah dengan mendirikan rumah sampah berbasis komunitas dibawah naungan Salarea Foundation,” paparnya.
Baca Juga:Desa Kertajaya Krisis Air, Kades Berharap Pemerintah Daerah Meninjau ke LokasiIkut Undian Panen Hadiah Simpedes BRI Cabang Garut, Een Dapat Mobil Ertiga
Bari mengatakan, kehadiran rumah sampah ditargetkan mampu menjawab tantangan sampah liar yang semakin mengkhawatirkan di wilayah Cibatu dan sekitarnya.
Bahkan, untuk pertama kalinya sejumlah wilayah di Cibatu yang dekat dengan bantaran kali kebanjiran cukup parah pada awal tahun ini. Salah satu penyebabnya adalah banyak kali yang dangkal dan menyempit akibat dipenuhi sampah plastik.
“Padahal, Cibatu ini dikenal sebagai wilayah terparah di Garut Utara yang langganan krisis air bersih saban tahun saat musim kemarau,” ungkap dia.
Atas dasar itu, Jamkrindo yang terus berkomitmen dalam pemberdayaan masyarakat dan merespon positif upaya pengembangan rumah sampah guna mengatasi problem sampah tersebut.
“Ke depan, tidak hanya solusi sampahnya tapi sisi ekonomi dari pengolahan sampah bisa menjadi insentif bagi kelompok-kelompok masyarakat peduli lingkungan. Untuk itu, Jamkrindo juga telah membantu pengadaan mesin cacah plastik untuk mengolah sampah menjadi bernilai ekonomi. Artinya, muncul ekonomi sirkular dari pemanfaatan sampah,” tukas Bari.
Yoni Nugraha, Kepala Desa Pasir Waru mengaku, bangka dengan kehadiran rumah sampah dan aktivitas MPL Pasir Waru, karena berdampak posotif terhadap masyarakat dan lingkungan sekitar.
“Saya sebagai warga Kampung Ikar, Pasir Waru, merasa bangga dengan adanya rumah sampah ini. Karena yang tadinya sampah di Kampung Ikar ini berserakan dan kurang disiplinnya masyarakat terhadap lingkungan. Alhamdulillah, sekarang sampah telah dikelola dan ditampung di rumah sampah,” tuturnya saat meninjau rumah sampah di MPL Pasir Waru.