GARUT – Insiden kebakaran cukup tinggi di Kabupaten Garut. Masyarakat diharapkan berhati-hati terutama pada musim kemarau seperti sekarang.
Dinas Pemadam Kebakaran Kabupaten Garut, baru-baru ini melaporkan telah terjadi tiga insiden kebakaran dalam kurun waktu tiga hari.
Kebakaran pertama terjadi di Desa Sirnajaya, Kecamatan Tarogong Kaler sekitar jam 15.30 WIB. Objek yang terbakar adalah bangunan permanen yang difungsikan sebagai rumah tinggal.
Baca Juga:Indonesia Bersholawat, Airlangga Minta Habaib dan Ulama Doakan Penanganan Covid-19Airlangga Beri Semangat, Pasien Covid-19 yang Sedang Isolasi Tambah Antusias dan Bahagia
Kejadian ini menimpa Iron (65) yang mengetahui api sudah tiba tiba membesar. Petugas mengerahkan 2 unit kendaraan pemadam. Akibat dari kejadian ini, kerugian ditaksir mencapai Rp150 juta.
Laporan kedua kembali diterima Mako Disdamkar pada hari Jum’at, 13 Agustus 2021. Kebakaran menimpa sebuah bangunan permanen yang difungsikan sebagai garasi milik Ook (70) di Kelurahan Ciwalen, Garut Kota.
Menurut saksi kejadian, api terlihat muncul dari kabel instalasi listrik di dalam bangunan garasi.
Disdamkar kembali menurukan 2 armadanya untuk menangani kejadian ini. Beruntung, api telah lebih dulu dipadamkan oleh upaya dari ketua RW setempat yang memiliki kemampuan menggunakan Alat Pemadam Api Ringan (APAR) yang berada di dalam garasi tersebut.
Laporan ketiga terjadi di hari yang sama sekitar jam 20.55 WIB. Kejadian kali ini terjadi di Desa Putrajawa Kecamatan Selaawi.
Mako Disdamkar yang menerima laporan ini kemudian meneruskan informasi ke Unit Pelaksana Teknis Disdamkar Wlayah I Bl Limbangan.
Objek terbakar yaitu gudang penyimpanan kayu dan kandang kuda yang dimiliki Agus (49).
Baca Juga:PAC PDI Perjuangan Cilawu Bantu Pembangunan Madrasah di Kampung CiharusKPM Bansos Sembako di Desa Sindangsari Keluhkan Kentang yang Busuk
Awalnya petugas meluncur dengan 1 unit kendaraan pemadam, namun kondisi api yang cukup besar membuat 1 unit kendaraan Water Supply dari Mako Disdamkar dikerahkan ke Tempat Kejadian Perkara (TKP). Akibat dari kejadian ini, kerugian ditaksir mencapai Rp 100 juta.
Kepala Bidang Operasi dan Penyelamatan, Wawan Sobarwan mengatakan kejadian kebakaran bisa terjadi dengan berbagai macam penyebab yang terkadang dianggap sepele oleh masyarakat.
“Banyak kejadian kebakaran disebabkan oleh kelalaian masyarakat, misalnya menggunakan kabel yang tidak sesuai dengan standar, membuang puntung rokok sembarangan, membuat nyala api di sekitar bahan mudah terbakar hingga lupa mematikan kompor. Beberapa contoh tersebut banyak ditemui di masyarakat dan harus selalu diperhatikan agar tidak terjadi lagi”. Ujarnya.