GARUT – Keluarga Penerima Manfaat (KPM) Kartu Keluarga Sejahtera (KKS) program sembako di Desa Sindangsari, Kecamatan Leuwigoong, banyak yang mengeluh.
Seperti yang diutarakan oleh beberapa KPM, diantaranya dari tujuh bungkus kentang, beberapa bungkus kondisinya busuk. Kentang yang busuk terpaksa dibuang.
” Kami menerima 6 paket sembako dari 7 paket KKS program sembako. Satu paket lagi dikumpulkan di rumah Ketua RW untuk warga yang tak menerima bansos apapun.KPM ikhlas memberikan satu paket sembako selama disampaikan utuh kepada warga yang tak menerima. Namun kentang paket sembako banyak yang busuk,” kata KPM yang tak mau menyebutkan namanya, Minggu (14/8/2021).
Baca Juga:MUI Garut: Harus Semangat Menyambut Tahun Baru Islam Tapi Tetap Tidak Boleh BerkerumunHiswana Migas Garut Selenggarakan Vaksinasi Tahap 2
Kualitas kentang juga menurut KPM tidak sama. Ada yang ukuran besar, kecil dan ada yang busuk. Sedangkan beras kualitasnya cukup baik. Buah jeruk dan apel serta telur bagus. Tinggal menunggu daging ayam 6 bungkus.
” Alhamdulilah saya menerima satu karung beras, kentang, apel, jeruk dan telur. Apalagi nama saya belum terdaftar dalam DTKS sebagai KPM KKS program sembako,” tutur Dindin warga Sindangsari.
Di Desa Sindangsari sendiri terdapat 526 KPM KKS program sembako. Tiap KPM seharusnya menerima 7 paket sembako.
Sesuai kesepakatan lisan antara para Ketua RW dan KPM, satu paket sembako disisihkan untuk warga yang tak memperoleh bansos apapun.Kesepakatan itu untuk meredam gejolak sosial yang muncul.
Gejolak sosial muncul akibat kecemburuan sosial.Tak sedikit yang sudah menerima beras 5 dan 10 kg, ditambah lagi memperoleh KKS program sembako dan bantuan UMKM.(pap)