GARUT – Sekdes Cibunar Kecamatan Cibatu Tijan mengungkapkan, ribuan warga Cibunar di 14 RW saat ini menunggu bantuan air bersih. Karena warga dilanda krisis air bersih.
” Ribuan warga yang dilanda rawan air bersih akibat kemarau, tersebar di 14 RW. Mereka menunggu bantuan air bersih seperti kemarau tahun lalu,” kata Tijan.
Untuk kebutuhan air minum dan menanak nasi, sebagian warga harus rela membeli air galon. Sebagian lagi menunggu sumur gali berair beberapa jam.
Baca Juga:Sebagai Upaya Lanjutan Pemulihan Ekonomi, Indonesia – Jepang Tingkatkan Kerjasama sebagai Mitra StrategisTingkatkan Kesembuhan dan Imunitas, Menko Airlangga Ajak Berbagi Buah
Bantuan air bersih sangat dibutuhkan ribuan warga, untuk memenuhi kebutuhan sehari- hari.
Karena dilanda rawan air bersih, banyak warga turun ke selokan Cipacing untuk mencuci piring dan pakaian serta mandi. Ruas selokan Cipacing di Cileles dan Sayang dibendung.Air selokan itu digunakan mencuci piring dan pakaian.
Kasi Kesra Desa Cibunar Rian Mulyana menambahkan, meski selokan dibendung dan disaring, tetap airnya kotor. Apalagi di bagian hulu selokan ada pabrik tahu. Dia pun tak bisa melarang warga karena dalam kondisi terpaksa.(pap)