GARUT – Moring merupakan cemilan khas Garut yang terbuat dari tepung tapioka, terpung terigu dan penyedap rasa. Produksi moring inilah yang sedang dijalankan oleh salah satu anak muda di Kabupaten Garut yaitu Hari Suhud atau yang akrab disapa Engges.
Namun ada cerita menarik selama Engges menggeluti usaha moringnya. Engges menceritakan pasang surutnya menekuni usaha tersebut.
Dari awal dia memulai usaha yang tidak menyangka akan jadi pengusaha moring, karena sebelumnya dia tidak tidak terpikirkan untuk usaha tersebut.
Baca Juga:Waspada! Hoax BSU Menyebar Lewat Pesan SingkatSekitar 500 Siswa SMPN 2 Garut Antusias Mengikuti Vaksinasi di Pendopo
Awal ide usaha moring berawal dari melihat kanal video YouTube cara membuat cemilan enak. Akhirnya dia memutuskan untuk menekuni usaha tersebut.
Namun awal belajar membuat moring ternyata tidak semudah yang dilihatnya di YouTube. Engges sempat beberapa kali gagal, hingga akhirnya berhasil meracik moring dengan cita rasa sedap.
Dalam hal cita rasa itu, Engges mencoba memberikan inovasi rasa pada moringnya agar tidak terkesan seperti moring pada umumnya. Dia membuat beberapa varian rasa, seperti rasa bawang, jeruk, cikur dan balado ijo dan berhasil menarik konsumen terutama dari pasaran online.
Dari coba-coba itulah akhirnya usaha tersebut sudah berjalan sekitar 2 tahun. Namun selama pandemi usahanya mulai collab mungkin dikarenakan daya beli masyarakat yang menurun sehingga sangat berdampak.
Akhirnya Engges harus memangkas cost produksinya dari mulai mengurangi tenaga kerja yang sebelumnya 6 orang kini hanya tersisa 2 orang.
Produksinya kini semakin menurun ditambah pesanan online semakin sepi. Akhirnya Engges harus memutar otak untuk menjaga kelangsungan usahanya. Dari mulai nganvas ke warung-warung dan kafe-kafe yang ada di sekitaran Garut. Salah satunya di kafe Kahot yang ada di Pataruman.
Produk moringnya pun lumayan mendapatkan respon positif dari pelanggan yang sering nongkrong di kaffe tersebut.
Baca Juga:713 Keluarga di Desa Wanakerta dapat Bantuan BerasLemkapi: Tolak Bantuan Rp2 Triliun
Namun demikian, di masa pandemi ini Engges mengaku usahanya cukup berat. Dia pun mengharapkan ada stimulus bantuan permodalan dari pemerintah untuk menunjang usahanta tersebut. (Ade)