JAKARTA – Berkurangnya mobilitas masyarakat sebagai pengaruh dari pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat selama pandemi, juga berdampak pada menurunnya pertumbuhan ekonomi di kuartal ketiga. Dengan melihat perkembangan yang ada, berbagai lembaga internasional masih confident terhadap pertumbuhan ekonomi di Indonesia.
Dalam menghadapi pandemi, masyarakat harus dapat merespon dan mempunyai rekomendasi yang tepat untuk mencegah kepanikan. Ilmu sosial dapat berperan penting memfasilitasi kondisi tersebut, karena seringkali perilaku manusia bertentangan dengan standard dan modelling ilmu pasti yang rasional.
“Disinilah ilmu sosial penting untuk memberi alasan yang tepat dan mencegah masyarakat tidak panik dalam menghadapi krisis ini,” ucap Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dalam sambutannya pada Konferensi Nasional I Konsorsium Publikasi Bidang Ilmu Sosial 2021 dengan tema “Solidarity, Creativity and Connectivity” yang berlangsung Rabu (28/07) secara virtual di Jakarta yang dihadiri oleh para ahli, peneliti, dosen dari berbagai perguruan tinggi.
Baca Juga:PDI Perjuangan Garut Bersama Dewan Dapil 5 Kunjungi Madrasah dan Rumah yang Terbakar di SamarangTikor Bansos Cibatu: Jika Beras BPNT Jelek Bisa Komplain ke Agen
Adapun penanganan Covid-19 dan pemulihan ekonomi di Indonesia akan terus di akselerasi dengan memanfaatkan hasil riset dan inovasi termasuk juga riset sosial. Peran berbagai stakeholder tentunya diperlukan agar mendorong Indonesia dapat keluar dari pandemi dan meraih pemulihan ekonomi dengan lebih cepat.
“Dimasa pandemi, penelitian sosial ekonomi diperlukan untuk membantu Pemerintah memahami perilaku aktor dalam perekonomian yang terdisrupsi dengan adanya pandemi Covid-19. Melalui berbagai riset dan inovasi, Pemerintah selalu merumuskan kebijakan yang berbasis pada research based policy agar implementasinya lebih efektif,” tutur Menko Airlangga.
Senada dengan Menko Airlangga, Wakil Rektor Bidang Akademik, Kemahasiswaan dan Alumni Universitas Nasional Suryono Efendi mengatakan, keberadaan akademisi dan peneliti tentu sangat dibutuhkan di masa pandemi saat ini.
“Hasil kajian dan penelitian yang ilmiah dan mendalam tentang Covid-19 bisa dijadikan referensi dan pertimbangan bagi masyarakat dan Pemerintah untuk mengatasi masalah-masalah yang muncul akibat Covid-19,” katanya.
“Saya mengucapkan selamat kepada seluruh peserta konsorsium publikasi bidang ilmu sosial, yang karya-karya penelitiannya berhasil di publish dalam forum ini, semoga penelitian yang ada dapat memberi manfaat kepada kita semua terutama pada penanganan pandemi dan memulihkan perekonomian kita,” tutup Menko Airlangga. (ag/fsr/hls)