Radar GARUT – Bupati Garut Rudy Gunawan berencana akan ngantor di RSUD dr Slamet Garut. Hal tersebut dilakukan guna mengetahui persoalan pelayanan pasien Covid-19 yang terhambat atau mengalami kesulitan dan tidak tertangani sehingga menyebabkan meninggal dunia.
Rudy mengatakan, selama ini Pemerintah Kabupaten Garut terus melakukan upaya dengan maksimal dalam penanganan Covid-19. Hal tersebut pun berkaitan dengan pelayanan kepada masyarakat agar mendapat penanganan medis dengan optimal.
Dengan mempertimbangkan hal itu, maka ia berencana ngantor langsung di RSUD dr Slamet karana beberapa persoalan yang masuk kepada pihaknya.
Baca Juga:DPC PDI Perjuangan Garut Lakukan Fogging Disinfektan Menggunakan Turbosonic Natural Disinfektan di Desa Dangiang dan DayeuhmanggungVaksinasi Gotong Royong untuk Memenuhi Permintaan Masyarakat
“Kalau ada hal-hal yang menghambat orang bisa masuk ke RSUD dengan alasan belum siap, dengan alasan kenapa tidak konfirmasi dulu, orang darurat harus konfirmasi dulu, tentu saya berharap RSUD bisa memperbaiki diri,” sebut Rudy, Selasa (13/7).
RSUD dr Slamet, saat ini diketahui sebagai salah satu rumah sakit rujukan khusus pasien Covid-19. Oleh karena itu, ia sangat berharap agar pihak rumah sakit terus melakukan perbaikan layanan agar semua pasien terlayani dengan baik, tertolong, bahkan keluar dari masa kritisnya.
Menurutnya, RSUD dr Slamet Garut harus melakukan langkah yang jelas dalam melakukan perbaikan layanan. “Jangan sampai ada pasien yang darurat, yang darurat sekali lagi meninggal di mobil di depan RSUD,” ungkapnya.
Rudy juga memerintahkan, petugas di RSUD dr Slamet Garut harus bergerak cepat saat datang pasien Covid-19 dengan langsung melakukan penanganan medis awal sesuai dengan kondisinya. Segala sesuatunya, menurutnya harus dilakukan sebagai upaya untuk menyelamatkan masyarakat.
Ke depannya, menurut Rudy, jangan sampai ada lagi masyarakat yang mengeluhkan pelayanan kesehatan, khususnya dari pasien Covid-19. Diantara hal yang selama ini dikeluhkan adalah pasien Covid-19 harus menunggu beberapa hari untuk bisa dilayani intensif di RSUD dr Slamet.
“Saya tidak mau lagi ada keluhan-keluhan dari puskesmas harus menunggu tiga hari, harus menunggu empat hari. Di luar itu, saya pun berterima kasih kepada jajaran puskesmas di 67 puskesmas yang terus melakukan langkah-langkah kemanusiaan melakukan ‘tracing’, ‘testing’, melaporkan dengan antigen dan tentu melakukan perawatan isolasi mandiri,” tutup Bupati. (igo)