GARUT – Seorang pelajar SMP berinisias A (13) warga Kecamatan Rancah, Kabupaten Ciamis dikabarkan mengalami lumpuh dan saat ini terbaring tak berdaya dan sudah dirawat di RSUD Kota Banjar.
Dikabarkan penyebab lumpuhnya anak tersebut lantaran aktivitasnya yang sering menghabiskan waktu untuk bermain game online melalui gadjet. Siang hingga malam anak ini selalu bermain game online.
“Kata ibunya, kaki anaknya itu tidak bisa digerakan (lumpuh),”ungkap petugas kesehatan Dinkes Kota Banjar, Agung Herawati pada awak media.
Baca Juga:Kejaksaan Buka Lowongan CPNS untuk SMA hingga S2Kemenkumham Hanya Butuh 4.558 CPNS
Saat dibuktikan dengan cara kaki bocah tersebut di cubit.Lanjutb,Agung bahwa anak itu tidak merasakan sakit.”Dan benar kata dokterpun dia lumpuh,”katanya.
Kaki remaja ini memang cukup lama tidak digerakan, karena selama setahun ini hanya bermain game online Mobile Lagend (ML) sambil rebahan di tempat tidur.
“Anaknya ditanya keasikan maen ML, mulai dari subub sampai malah bahkan suka begadang,”terangnya.
Agungpun menanyakan ke orang tuanya kenapa anaknya dibiarkan seperti itu, dan orang tuanya menjawab bahwa anaknya suka berdalih sedang mengikuti pembelajaran secara daring.
“Saya bilang tidak mungkin belajar daring sampai seharian. Itu mah sudah kecanduan main game online,”tuturnya.
Di tempat terpisah, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Ciamis, Asep Saeful Rahmat menanggapi terkait kabar tersebut.
” Kami mohon kepada orang tua agar senantiasa selalu mendampingi anak-anaknya karena saat ini kondisi pendemi covid-19,”paparnya.
Baca Juga:Garut Zona Merah, Bupati Akan Terapkan WFH Total Bagi ASNKetua KAMMI Garut Tanggapi Soal Perdebatan Batasan Usia Pemuda dalam Raperda Kepemudaan
Asep meminta kepada orang tua agar menjauhkan anaknya dari ketergantungan terhadap gadjet apalagi game online.
“Boleh saja menggunakan gadget tapi jangan Terus berjam-jam, sekarang ada kasus seorang anak yang lumpuh karena keseringan maen gadget, nah jangan sampai itu terjadi lagi menimpah putra putri kalian, jadi arahkan anak-anak pada kegiatan-kegiatan yang positif,”jelasnya.
Pada situasi pandemi seperti sekarang ini peran orang tua harus lebih optimal, jadi perlu perhatian khusus sehingga anak selalu terkontrol dengan baik.
“Seperti ketika anak-anak kita bersosial juga perlu menjadi perhatian Karena bersosial sekarang mungkin berbeda dengan zaman Bapak dan Ibu sekalian,”kata Asep.