Dukungan dari konsumsi Pemerintah telah mendorong perbaikan pada konsumsi rumah tangga dan investasi. Membaiknya permintaan domestik juga telah direspon dengan peningkatan aktivitas produksi di sektor usaha dan terus menunjukkan pemulihan.
Indeks Keyakinan Konsumen terus meningkat ke level optimis di 104,4 pada bulan Mei 2021. Sejalan dengan itu, Indeks PMI Manufaktur juga meningkat ke level tertinggi yakni 55,3 di bulan Mei 2021. Neraca Perdagangan Indonesia pada tahun 2020 juga mengalami surplus sebesar 21,74 miliar dollar dan merupakan yang tertinggi sejak 2012. Capaian ini berlanjut di tahun 2021 sejak Januari sampai dengan Mei 2021 neraca dagang Indonesia tetap mengalami surplus 10,17 miliar dolar.
“Seperti yang dikatakan Bapak Presiden dalam pembukaan Munas kali ini, sesungguhnya pertumbuhan ekonomi kita sudah berada dalam track yang benar. Investasi di Indonesia juga meningkat. Bapak Presiden confident pada Q2 di tahun 2021 pertumbuhan ekonomi bisa mencapai 7% karena itu merupakan sesuatu yang terlihat. Kuncinya tetap Pemerintah sudah mengalokasikan anggaran untuk pemulihan ekonomi nasional,” jelas Menko Airlangga.
Baca Juga:Yudha, Anggota DPRD Garut Berbagi Masker, Hand Sanitizer dan Fogging Disinfektan di Kelurahan PakuwonOne Day Service, PLN Suntik Tambahan Daya 40 MVA ke PT Gunung Rajapaksi
Kemudian, sehubungan dengan peran Indonesia dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20, Airlangga mengatakan bahwa selain unsur Pemerintah, Indonesia juga secara aktif melibatkan kelompok Non-Pemerintah termasuk KADIN Indonesia yang tergabung dalam G20 Engagement Groups. Keterlibatan KADIN Indonesia dalam G20 bertujuan untuk memastikan proses pembahasan mengenai upaya pemulihan ekonomi yang bersifat inklusif dengan memperhatikan masukan dari kelompok dari luar Pemerintah selaku stakeholders dan pelaku utama pertumbuhan ekonomi.
“Presidensi G20 ini menjadi panggung kita di dunia karena kita memimpin, jadi G20 dikonsep oleh Indonesia. Kami berharap KADIN Indonesia menjadi brainware Pemerintah untuk operasionalisasi daripada omnibus law karena omnibus law ini menjadi contoh bahwa Indonesia adalah negara yang melakukan reformasi struktural dalam situasi pandemi Covid-19. Tidak ada yang berani. Pemerintah juga berharap KADIN Indonesia selalu menjadi mitra bagi Pemerintah dan masukan-masukan dari pengusaha akan selalu kami terima dengan tangan terbuka” pungkas Menko Airlangga. (ltg/fsr/hls)