GARUT, JAKARTA – Pandemi Covid-19 di Indonesia membuat capaian program pembangunan sejuta rumah mengalami hambatan. Tercatat hingga Mei 2021, total rumah yang terbangun baru mencapai 312.290 unit di seluruh Indonesia.
“Capaian Program Sejuta Rumah hingga Bulai Mei 2021 lalu sebanyak 312.290 unit,” ujar Direktur Jenderal Perumahan Kementerian PUPR, Khalawi Abdul Hamid di Jakarta, Minggu (27/6).
Khalawi menerangkan, capaian tersebut terdiri dari 284.970 unit rumah untuk masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) dan 27.320 unit rumah non MBR. Pihaknya optimis angka tersebut akan semakin meningkat karena pelaksanaan pembangunan perumahan serta fasilitas pendukung untuk hunian masyarakat masih terus berjalan di lapangan.
Baca Juga:Minyak Melambung ke Level Tertinggi 2018, Didorong Peningkatan PermintaanSebut Ingin Ludahi Wajah Anies, Kemal Arsjad Minta Maaf Kemudian Dihajar Netizen
“Kami tetap optimis pembangunan perumahan dalam Program Sejuta Rumah tetap meningkat hingga akhir tahun,” terangnya.
Adanya pandemi Covid-19, imbuhnya, memang berdampak para perekonomian nasional di Indonesia. Untuk itu, program perumahan diharapkan dapat terus berjalan karena pembangunan rumah selain membuka banyak lapangan pekerjaan bagi masyarakat serta program padat karya tunai membuat masyarakat ikut terlibat langsung dalam proses pembangunan di lapangan.
Selain itu, pembangunan rumah juga mendorong sektor industri terus bergerak dan memutar roda perekonomian agar terus meningkat. Pemerintah juga terus mendorong tersedianya hunian layak huni sehingga membantu masyarakat agar tetap sehat dan terhindar dari paparan virus Covid-19.
“Rumah yang layak huni merupakan salah satu upaya pemerintah mendorong tingkat kesehatan masyarakat di masa pandemi ini,” terangnya.
Berdasarkan data yang dimiliki Direktorat Jenderal Perumahan Kementerian PUPR, hingga tanggal 31 Mei 2021 lalu, capaian Program Sejuta Rumah mencapai angka 312.290 unit. Capaian tersebut terdiri dari 284.970 unit rumah untuk masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) dan 27.320 unit rumah non MBR.
Pembangunan rumah untuk MBR yang dilaksanakan Kementerian PUPR tercatat 92.295 unit, pemerintah daerah 23.853 unit, pengembang perumahan 165.471 uniy dan masyarakat 3.351 unit.
Sedangkan rumah untuk non MBR dibangun oleh pengembang sebanyak 18.051 unit dan masyarakat sebanyak 9.269 unit.
Baca Juga:Digosipkan Menikah, Ariel Tatum GeramPembangunan Irigasi Cibungur Desa Sindangsari Berdayakan Warga Setempat
“Kami harap bagi para pemangku kepentingan bidang perumahan untuk berkoordinasi dengan Kementerian PUPR untuk pendataan pembangunan rumah,” harapnya. (git/fin)