GARUT – Penyebaran Covid-19 di Kabupaten Garut kian mengkhawatirkan. Berdasarkan laporan terakhir pekan lalu, rata-rata warga yang terpapar berjumlah 200 orang per hari. Belum tuntas menghadapi hal ini, virus varian baru Covid-19 kembali mengancam Indonesia, termasuk Kabupaten Garut.
Wakil Bupati Garut, Helmi Budiman mengatakan, untuk mendeteksi penyebaran virus varian baru, Satgas Covid-19 Kabupaten Garut mulai melakukan tracking tracing melalui hasil tes PCR pasien positif virus korona.
Helmi mengungkapkan, hasil laporan di lapangan dalam satu hari kasus penularan wabah COVID-19 di Kabupaten Garut, Jawa Barat lebih dari 200 orang, sehingga menjadi perhatian pemerintah untuk terus mengatasi wabah itu.
Baca Juga:Sampaikan Amanat Dony Oekon, Yudha Apresiasi Gotong Royong Warga Kampung Bebedahan Bangun Rumah Korban KebakaranPPN Sembako Premium Picu Impor Pangan
“Saya sudah meminta laboratorium Rumah Sakit (RSUD dr Slamet Garut, red) untuk memeriksa kemungkinan masuknya virus varian baru di Kabupaten Garut,” kata Helmi.
Berdasarkan data informasi yang dimiliki, Helmi mengungkapkan, saat ini belum ditemukan kasus pasien Covid-19 di Garut terpapar virus varian baru.
Meski begitu, kata Wabup, Satgas Covid-19 Kabupaten Garut tetap melakukan antisipasi terhadap potensi penyebaran virus varian baru di Garut.
“Saat ini belum ditemukan, dan kita terus pantau informasi kalau ada hal-hal yang baru. Jadi yang positif itu kita ambil dan diperiksakan di laboratorium. Ada metodenya untuk pemeriksaan virus varian baru,” ujarnya.
Helmi mengingatkan, masyarakat Garut jangan abai terhadap protokol kesehatan atau penerapan 5M. Di tengah ancaman virus varian baru, outbreak Covid-19 atau virus varian lama semakin meningkat usai lebaran. Diprediksi kembali meningkat usai pilkades dan menjelang Idul Adha.
Sementara itu, Fauzi Rahman (29) warga Desa Tanjung Kamuning, Kecamatan Tarogong Kaler mengaku khawatir dengan melonjaknya kasus Covid-19 saat ini. Pasalnya, penyebaran virus dirasa semakin dekat. Lantaran, beberapa tetangga dia sudah terpapar.
“Desa saya pun masuk zona merah. Beberapa warga yang rumahnya berdekatan sudah ada yang positif. Kondisi ini tentu membuat kita khawatir. Terlebih saat ini virus varian baru juga sedang mengancam,” katanya.
Baca Juga:Warga Desa Sindangsari Lakukan Tradisi Ngereyek untuk Merayakan Pilkades44 Ribu Penerima Kartu Prakerja Gelombang 17 Diminta Segera Ikut Pelatihan
Berdasarkan data terakhir Satgas Covid-19 Kabupaten Garut pada Minggu (12/6), warga terkonfirmasi positif mencapai 12.342 kasus. Terdiri atas 1.879 Kasus isolasi mandiri, 538 Kasus isolasi RS/perawatan, 9.372 kasus sembuh dan 553 kasus meninggal. (erf)