Tak heran, dengan anggaran hanya Rp 1 juta untuk tiap penerima Kartu Prakerja, ada seorang peserta bisa membelanjakan hingga 18 jenis pelatihan yang berguna untuk meningkatkan keterampilan dirinya.
“Hal ini dikarenakan dana pelatihan murni dipakai untuk kursus daring, bukan untuk komponen lain seperti seragam, sepatu, tempat tinggal, makan, transportasi dan lain-lain,” jelas Denni.
Denni menepis tudingan soal efektivitas pelatihan secara daring pada Program Kartu Prakerja. Menurutnya, ‘the method is secondary’. Karena penentu utama keberhasilan dalam belajar lebih pada motivasi, niat dan konsentrasi yang bersangkutan, bukan metodenya apakah daring atau tatap muka.
Baca Juga:Dadan Hidayatulloh Hadir di Mukercab Wakili Ketua DPW PKB Jabar, Ingatkan Program Politik KehadiranJadi Identitas Budaya, Kemendikbud-Ristek Ingatkan Warga Garut Untuk Bangga Terhadap Makanan Khas Daerahnya
“Mereka yang hadir secara fisik di kelas belum tentu belajar, karena bisa saja melamun, tidak konsentrasi, tidak mengulang atau mempraktikkan materi, atau tak memiliki komitmen penuh pada kelas yang diikutinya,” jelasnya.
Di masa pandemi Covid-19, Kartu Prakerja memutuskan menggelar pelatihan secara daring untuk memutus mata rantai penyebaran virus Corona.
Selain itu, pembelajaran secara daring memudahkan para peserta yang berasal dari daerah pelosok Indonesia, sehingga mereka tak harus datang ke ibu kota provinsi untuk belajar dan berlatih di lembaga-lembaga pelatihan. Belajar online adalah solusi untuk menjangkau Indonesia dengan cepat dan murah. Terbukti, dengan metode daring ini, 514 kabupaten dan kota se-Indonesia terjangkau Program Kartu Prakerja.
“Ini juga bagian dari misi menyebarkan pemahaman bahwa kita bisa belajar kapanpun, di manapun dan dari siapapun, secara digital. Kuncinya ada pada kemauan kita untuk mencari ilmu dan belajar,” ungkap Denni.
Akhirnya, Denni berpesan agar penerima Program Kartu Prakerja memiliki jiwa pembelajar sejati.
“Ilmu itu pasti akan memberikan hasil (positif) bagi mereka yang secara serius ingin mengambil hikmahnya. Program Kartu Prakerja jangan hanya dilihat dari insentifnya yang Rp 2,4 juta, tapi fokuslah pada ilmu, keterampilan dan pengetahuan yang bisa didapatkan, lalu praktikkan, kolaborasikan bersama dengan rekan-rekanmu. Insyaallah, akan ada keajaiban dan keberkahan,” tegasnya.
Denni mengingatkan ada janji bahwa Tuhan akan meningkatkan derajat orang-orang yang berilmu.
Baca Juga:Dukung Pajak Sembako, Poyuono: Itu Pendapatan Baru PemerintahPersaudaraan Akan Menyelamatkan Dunia
“Untuk itu, kerja keras dan gunakan ilmu itu dengan sebaik-baiknya,” pungkasnya. (git/fin)