GARUT – Kampung Cijelereun Kulon, Desa Mekarsari, Kecamatan Bayongbong dilanda banjir hebat pada Rabu dini hari (2/6/2021). Ketinggian banjir kurang lebih setinggi pinggang orang dewasa.
Kasi Logistik BPBD Garut, Iman Imrania menjelaskan, setidaknya ada 4 rumah yang terendam. Dari 4 rumah itu terdapat 7 kepala keluarga sebanyak 20 jiwa.
Kemudian dari pantauan di lapangan, terdapat satu masjid yang juga ikut terendam banjir tersebut.
Baca Juga:Dandim Pastikan Situasi Garut Selatan AmanDadang Buaya Diancam Pasal Berlapis
“Kita ke sini karena berita yang masuk ada 10 rumah yang terendam, nah kita coba bawa alat untuk menydot air supaya rumah tidak tergenang lagi,” ujar Iman ketika ditemui di lokasi banjir Rabu siang.
“Kita memastikan ini tidak ada korban jiwa dan alhamdulillah tidak ada, cuma kerugian alat rumah tangga saja yang terendam,” tambahnya.
Pihaknya pun akan segera mengoordinasikan masalah ini ke Dinas Teknis terkait untuk segera ditindak lanjuti. ” Kita koordinaiskan dan mudah-mudahan cepat tanggap,” imbuh Iman.
Selain BPBD Dinas Damkar juga hadir untuk menyedot air yang masih menggenang di rumah warga. Namun karena air sudah surut, penyedotan tidak dilaksanakan.
Kemudian UPT Dinas PUPR Garut juga hadir karena kabarnya penyebab banjir salah satunya disebabkan karena terjadi penyempitan gorong-gorong di jalan Samarang yang selama ini menjadi saluran pembuangan air dari kampung Cijelereun tersebut.
Berdasarkan penuturan Dudi, warga setempat, gorong-gorong di jalan Samarang itu sudah seharusnya diganti. Namun selama ini kerusakan gorong-grong tidak diganti tapi malah terus ditambal di bagian atas jalan sehingga terjadi penyempitan pada drainase.
Sementara itu menurut Iki, korban terdampak banjir mengatakan, penyebab banjir juga disebabkan karena irigasi mengalami jebol sehingga air meluber ke pemukiman warga.
Baca Juga:Diskon BBM Pertamax Series Diperpanjang Sampai Akhir JuniAda yang Aneh dengan Pembegalan yang Dialami Usep
“Di sini memang sering banjir tapi yang paling parah sekarang. karena irigasi di atas itu jebol sehingga air tidak tertampung di pembuangan sini. Apalagi di jalan kan gorong-gorong terjadi penyempitan,” ujarnya. (fer)